Selama 5 hari saya berada di Australia untuk memberikan seminar di Melbourne, Sydney dan Wollongong. Peserta seminar sebagian besar adalah orang Indonesia yang sudah lama tinggal di Autralia dan sebagian lagi mahasiswa pasca sarjana yang tengah menuntut ilmu disana. Saya baru tahu, rupanya banyak juga orang Indonesia yang tinggal dan bekerja di negara kangguru ini yang menduduki posisi strategis dan penting.
Saat di Melbourne saya menginap di rumah keluarga kang Teddy dan Ibu Anita. Lelaki asal Bandung ini berprofesi sebagai Property Investor sementara istrinya yang berdarah Padang menjadi manager di National Australia Bank. Pasangan suami-istri ini setiap bulan secara rutin memberikan bantuan untuk anak-anak yatim di Indonesia.
Satu hal yang saya perhatikan, walau banyak diantara mereka yang menduduki posisi penting dan strategis, mereka tetap mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Hampir tidak ada yang memiliki pembantu. Hebatnya, mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah dengan enjoy dan sangat menikmati.
Untuk menambah penghasilan banyak diantara mereka yang siang kerja di kantor dan malam harinya menjadi cleaning service. Bayarannya cukup lumayan, rata-rata 20 dollar per jam atau sekitar Rp 200.000. Bagi mahasiswa yang rajin dan giat bekerja mereka tak harus menerima kiriman dari Indonesia. Cukup dengan menjadi pekerja part time yang tersedia begitu banyak di Australia.
Hingga generasi kedua, orang Indonesia yang tinggal disini masih sangat fasih berbahasa Indonesia. Namun generasi ketiga yang saya temui saat acara pengajian anak-anak di kantor Dompet Dhuafa Australia, sudah sulit berbahasa Indonesia. Bahkan saat ditanya menggunakan bahasa Indonesia mereka menjawabnya dengan bahasa Inggris.
Acara bersama dalam bentuk seminar, pengajian, dan kegiatan lain yang dilaksanakan komunitas Indonesia di Australia merupakan sarana untuk tetap menjaga agar akar budaya Indonesia tidak hilang dari mereka. Untuk keperluan tersebut teman-teman di Melbourne telah membeli bekas rumah ibadah yang dijadikan mushola sekaligus tempat pertemuan.
Saat ini, teman-teman Dompet Dhuafa Republika di Sydney sedang mengupayakan membeli tempat yang lebih representatif untuk dijadikan madrasah dan tempat pertemuan bagi masyarakat Indonesia di Australia. Anda yang tertarik melakukan investasi akhirat dengan membantu mewujudkan niatan tersebut silakan berkunjung ke 178 Bankstown, NSW-2200, Australia. Telepon +61 452 186 060. Atau, silakan transfer ke Commonwealth Bank-BSB/Acc. No. 062320/10857772.
Insya Allah amal sholeh Anda pahalanya akan terus mengalir hingga hari kiamat. Selamat berlomba dalam kebaikan…
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
Keterangan foto:
Saya bersama komunitas Indonesia di Melbourne.
4 comments On Berlomba Kebaikan di Australia
Semoga ada Semangat untuk tetap membuat WNI di Australia dan negara lainnya tetap bisa lancar dan fasih Berbahasa Indonesia.
😀
Semangat SuksesMulia!
kisah inspiratif, luar biasa -alhamdulillah
alhamdulillah…
amal yg pahalanya bisa mengalir terus….
Terimakasih buku On nya pak Jamil saya..buku yang sangat inspirative,, bagi yang belum baca segera ke toko buku dan beli untuk dibaca dan diberikan sebagai hadiah ulang tahun atau hadih pernikahan ,,, supaya dan itu akan membantu kek Jamil dalam mencapai visinya … salam sukses-mulia dari Melbourne…
saya yang pegang buku On kedua sebelahnya ustadz Jamal Malik …