Berlebihan

Share this

Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Profesi trainer juga bisa tergoda berkata berlebihan, mengatakan sesuatu yang tidak dikerjakan bahkan malas mengerjakan. Atau, ada juga trainer yang ngomongnya setinggi langit, ngajarin bisnis dengan modal cekak dengan janji bisa menghasilkan omset milyaran rupiah. Padahal, dia sendiri belum melakukan. Itu namanya “ngapusi” sekaligus berlebihan.

Fenomena berlebihan sekarang terjadi secara masal, khususnya terjadi pada pendukung fanatik calon kandidat presiden. Mengapa saya sebut berlebihan? Karena, mereka mengatakan sesuatu yang melebihi fakta bahkan ada kebohongan di dalamnya. Ada stasiun televisi yang memberitakan bahwa kentut salah satu kandidat capres itu wangi, berlebihan bukan?

Ada juga status facebook yang saya baca mengatakan bahwa memilih salah satu kandidat presiden itu bisa masuk surga. Ini bukan hanya berlebihan tetapi keterlaluan dan menunjukkan kebodohan yang amat sangat. Tuduhan kepada masing-masing kandidat calon presiden begitu bertebaran di dunia maya. Celakanya, kaum intelektual juga banyak yang terpancing ikut-ikutan dengan bahasa yang sangat vulgar.

Berlebihan itu tak akan mengundang simpati, bahkan bisa mendatangkan kebencian. Berlebihan membuat guyonan bisa membuat orang terpeleset dan didemo banyak orang. Berlebihan mengatakan sesuatu yang tidak kita lakukan menurunkan integritas dan menurunkan tingkat kepercayaan orang lain kepada kita.

Berlebihan sibuk mencari nafkah dan mengabaikan anak istri membuat kehidupan tidak seimbang dan bisa merusak masa depan anak. Berlebihan menonton acara sepakbola di televisi menjadi jalan kematian bagi seseorang di China. Bahkan, berlebihan beribadah ritual dan mengabaikan kehidupan sosial kemasyarakatanpun tak dianjurkan oleh para Rasul dan Nabi.

Mari hentikan berlebihan. Dunia yang semakin renta ini merindukan keseimbangan dalam semua aspek kehidupan.

Baca Juga  Kalibrasi untuk Move ON

Beberapa hari lagi bagi umat muslim akan menjalankan ibadah puasa. Mari hentikan celaan, cacian, apalagi berlebihan. Hentikan pula pujian yang berlebihan, apalagi dengan membawa-bawa surga dan neraka. Ngeri, ah…

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

17 comments On Berlebihan

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
5 * 3 = ?
Reload

Site Footer