Pekan lalu, hari-hari penuh kenangan dan pembelajaran bagi saya. Senin, saya berjumpa dengan orang-orang pilihan dari Astra Argo Lestari di Sulawesi. Rabu pagi saya bertemu dengan 1.800 orang lebih para manajer dari Tupperware di Jakarta. Rabu sore saya berjumpa dengan anak-anak muda penuh talenta dari Darma Henwa.
Kamis saya ke Bandung untuk berjumpa dengan komisaris, direksi, general manager dan manajer dari PT Petrokimia dan anak peusahaannya. Hari Jumat saya berjumpa dengan 800 agen pilihan dari ACE Life. Sabtu, saya berjumpa dengan para penggerak komunitas dan penggerak CSR (corporate social responsibility) di Jakarta. Terakhir, Minggu malam, saya tampil dihadapan 8.000 orang lebih di alun-alun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Sebelum tampil dihadapan para peserta seminar atau training saya sempatkan ngobrol dengan beberapa peserta dan orang-orang yang terlibat di acara. Dari mereka saya mendapat banyak pelajaran. Ternyata orang-orang yang hidup di atas rata-rata alias hebat itu memiliki ciri.
Pertama, mereka memperjuangkan kehidupan terbaiknya. Setiap orang punya kehidupan terbaik yang mereka impikan. Baik dari aspek financial, spiritual, karir/bisnis, keluarga maupun sosial kemasyarakatan. Mereka semua punya gambaran kehidupan terbaik apa yang hendak mereka wujudkan. Tanpa mengenal lelah mereka memperjuangkan kehidupan terbaik itu
Kedua, mengoptimalkan sumber daya dan jaringan. Setiap orang diberi karunia fisik, kecerdasan dan hati. Nah, mereka yang menjadi orang di atas rata-rata ternyata mengoptimalkan ketiga karunia itu dengan cara bekerja keras, cerdas dan ikhlas. Selain itu, ia memgoptimalkan peran keluarga, saudara, teman kuliah, teman bisnis/kerja, orang-orang expert, dan para mitra kerja.
Ketiga, terbiasa memberi lebih dari yang diterima. Mental orang yang di atas rata-rata ternyata terbiasa memberi bukan meminta. Mereka bukan penuntut hak, mereka sibuk memberikan bukti berupa prestasi dan karya nyata. Mereka terbiasa memuaskan “bosnya” dengan cara memberikan prestasi kerja. Mereka juga terbiasa memuaskan anak buahnya dengan teladan, bimbingan dan pengayoman.
Belajar dari fakta ini, mari kita kembali bertanya: (1) Kehidupan terbaik apa yang sudah kita perjuangkan? (2) Apakah sumber daya yang kita miliki sudah difungsikan dan dioptimalkan semua? (3) Apakah mental memberi sudah lebih dominan pada diri kita? Jawaban Anda mencerminkan apakah Anda manusia rata-rata atau di atas rata-rata.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
23 comments On Belajar dari Fakta
Mantappp Kekk…Ngena banged
Kalau kena, sakit gak?
Training 8.000 orang lebih di alun-alun Kabupaten Pekalongan.. Subhanallah..! itu orang semua kek..? (duduk bengong ngeliat fotonya)
Kakek Jamil memang manusia diatas rata-rata, ITU FAKTA..!!
Terima kasih kek, sangat inspiratif
Dibantu layar dimana2 mas. Jadi yg hebat teknologinya, hehehehe
mantap kek….bismillah…
alhamdulillah….
bismillah….doakan Kek…
Alloh ya kariiimm..dahsyattt KerOn luar biasa…jawaban dari ketiganya masih banyak yg tersisa yg harus dioptimalkan P Jamil..makasii sdh diingatkan
Saya juga masih terus berlatih kang 🙂
Benar kek jamil, terkadang kita hanya selalu menilai segala sesuatu tanpa berdasarkan fakta yang terjadi. 🙂
Terimakasih untuk selalu mengingatkan para pembacamu kek jamil 😀
Bicaralah dengan data, bekerjalah dengan rencana
Jleeeb banget bapaaak.. mesti nanya diri sendiri dengan tenang ni sebelum tidur..
Awas kebawa mimpi 🙂
Kalau 8000 orang itu bisa masuk rekor muri ga ke,, KerON!
Saya pernah ngisi seminar di depan 20 ribu audience mas. Jadi ini tak masuk Muri, hehehehe
Luar Biasa Pak Jamil…..semoga saat bisa seperti Pak Jamil
Dirimu hebat mas, jadilah dirimu sendiri. Nanti kalau seperti saya bisa kalah ganteng sama saya, hehehehe
saya belum pernah ketemu pak Jamil secara langsung..kapan ya..saya tau gara2 nonton Kick Andy aja, ada training gratis nggak ya di Jogja..hahahahaha
Sering lho saya memberikan training gratis di Jogja 🙂
Semoga kita semua bisa lebih bermanfaat kpd sesama manusia .. Aamiiiiin
Tiga hal yang disebutin kakek itu kesannya gampang, padahal yaaaaa, gitu deh kalau dilakuin dan diterapkan secara disiplin dalam kehidupan sehari-hari, hehe
Semua perlu latihan…
thnks kakek
hebat kek . semoga jalanmu selalu di ridhoi Allah