Bedanya Mike Tyson dengan Michael Jordan

Share this

Anda tahu apa persamaan dan perbedaan Mike Tyson dengan Michael Jordan? Persamaannya, mereka menjadi jawara di cabang olah raga yang mereka geluti. Tapi, jalan cerita karir mereka sungguh berbeda.

Mike Tyson memegang rekor sebagai petinju termuda yang berhasil meraih gelar juara dunia versi WBC.  Saat meraih gelar tersebut, dengan menaklukkan Trevor Berbick melalui kemenangan TKO di ronde ke-2, Tyson baru berusia 20 tahun. Tyson juga orang pertama yang berhasil memegang gelar WBC, WBA dan IBF sekaligus.

Hebatnya lagi, ia bisa mengalahkan lawan-lawannya yang merupakan petinju besar, termasuk Larry Holmes dan Michael Spink, dalam waktu yang sangat singkat. Michael Spink hanya mampu bertahan 91 detik!

Sementara Michael Jordan, ia mampu membawa Chicago Bulls meraih gelar juara NBA 3 kali burturut-turut pada 1991, 1992, 1994. Setelah istirahat dari basket dan menjadi pemain baseball atas permintaan orang tuanya, saat kembali ke basket ia sukses membawa Chicago Bulls memenangi liga NBA pada 1996, 1997, 1998.  Sepanjang karirnya di NBA Jordan 5 kali meraih gelar Most Valuable Player (pemain terbaik). Pada tahun 1999 Jordan dianugerahi channel televisi olahraga dunia ESPN sebagai atlet abad 20.

Mengapa, setelah sama-sama berhenti dari kegiatan masing-masing –Mike Tsyson masuk penjara karena tersangkut masalah kriminal dan Michael Jordan beralih profesi menjadi pemain baseball, saat kembali ke arena olah raga profesional nasib mereka berbeda? Mike Tyson jatuh bangkrut sedangkan Michael Jordan kembali bersinar sebagai pebasket profesional bahkan menjadi salah satu olahragawan terkaya di dunia.

Jawabannya, karena Mike Tyson tidak mengubah strategi bertandingnya. Tyson masih mengandalkan kekuatan fisiknya untuk menang, padahal usai dipenjara daya tahan tubuhnya sudah mulai menurun. Pukulannya tidak lagi “mematikan” seperti sebelumnya.

Baca Juga  Bayar Tunai, Jadi Kuno

Lain halnya dengan Michael Jordan.  Ia tidak lagi menggunakan kekuatan fisiknya untuk menerobos barisan pertahanan lawan lalu mencetak angka dengan aksi slam dunk-nya yang terkenal itu. Jordan justru melatih kemahirannya melakukan lemparan 3 angka dari jarak yang sangat jauh. Hasilnya? Anda sudah tahu jawabannya.

Insan SuksesMulia, seperti Jordan, kita harus mencari cara-cara baru bila kita ingin menghasilkan sesuatu yang baru. Albert Einstein pernah berkata, “Hanya orang-orang gila yang mengharapkan hasil yang berbeda tetapi menggunakan cara-cara yang sama.”

Nah, cara baru apa yang sudah Anda lakukan untuk mewujudkan kesuksesan Anda?

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter @jamilazzaini

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Captcha
7 - 3 = ?
Reload

Site Footer