Sebagai manusia biasa terkadang rasa malas mendatangi saya. Malas biasanya berpasangan dengan egois. Bila malas dan egois berkolaborasi dalam waktu yang lama maka itu sangat berbahaya. Banyak cara untuk membuangnya atau setidaknya menguranginya. Saya punya cara yang mungkin tidak ada dalam literatur ilmiah.
Apa itu? Saya menganggap kebaikan-kebaikan yang saya terima adalah hutang saya yang harus saya bayar. Dulu keluarga saya adalah keluarga miskin di kampung, alhamdulillah orang tua saya dan anak-anaknya sudah termasuk di dalamnya. Ini adalah kebaikan yang saya peroleh dan saya wajib membayar dengan kebaikan.
Dulu, orang tua saya memutuskan bahwa saya tidak kuliah karena ketiadaan biaya. Tiba-tiba ada surat panggilan dari IPB yang menyatakan bahwa saya diterima masuk ke kampus di Bogor ini tanpa tes. Orang tua saya pontang-panting mencari pinjaman agar saya bisa berangkat kuliah di kota hujan. Alhamdulillah saya menyelesaikan kuliah S-1 dan S-2 di kampus ini. Kebaikan ini adalah hutang yang wajib saya bayar dengan kebaikan.
Di usia 36 tahun, saya bisa menemukan passion saya dan kemudian saya memutuskan beralih profesi menjadi trainer sembari menjalankan bisnis. Alhamdulillah, sejak saat itu saya sangat menikmati hidup, menjalani hidup dengan enjoy dan penuh suka cita. Kebaikan yang luar biasa ini wajib saya bayar dengan kebaikan.
Meski saya sibuk menjalankan profesi, alhamdulillah saya dikaruniai keluarga yang harmonis. Satu dengan yang lain saling mendukung. Berdiskusi, ngobrol dan bercanda adalah aktifitas harian yang meramaikan keluarga kami. Terkadang air mata haru dan kebahagiaan juga membanjiri keluarga kami. Kebaikan-kebaikan ini pun wajib dibayar dengan kebaikan.
Saat awal-awal menjalankan bisnis yang sesuai dengan passion, Kubik Leadership, kami mengalami banyak kesulitan dan sepinya order. Saya pun pernah harus meminjam uang dari mertua saya untuk menggaji karyawan. Kini, alhamdulillah, order ke Kubik Leadership mengalir tiada henti dari perusahaan-perusahaan terbaik di Indonesia. Hampir setiap hari ada seminar atau training di berbagai perusahaan yang berbeda. Kebaikan ini adalah hutang saya yang wajib saya bayar dengan kebaikan.
Dan tentu masih banyak kebaikan yang saya peroleh dari perusahaan, sahabat, saudara, client, yang tidak bisa dihitung satu per satu. Semua itu adalah hutang yang wajib dibayar dengan kebaikan. Belum lagi trilyunan nikmat dari Allah swt yang tiada banding. Semua wajib dibayar dengan kebaikan sembari diniatkan menjadi ibadah kita kepada-Nya.
Saya yakin, sampai meninggal kita tidak mampu membayar semua kebaikan yang sudah kita terima namun setidaknya kita telah berusaha sekuat tenaga untuk coba membayarnya. Renungkanlah berbagai kebaikan yang sudah Anda terima dan itu adalah hutang Anda. Segeralah dibayar dengan kebaikan mulai sekarang,
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer
Inspirator SuksesMulia
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
1 comments On Bayar Hutangmu
Quote “Di usia 36 tahun, saya bisa menemukan passion saya dan kemudian saya memutuskan beralih profesi menjadi trainer sembari menjalankan bisnis”
Semoga saya pun segera menemukan passion saya dan memilih karir yang benar-benar menjadikan saya lebih bermanfaat bagi orang lain. Doanya Kek