Pada Subuh, 31 mei 2021, saya share di group wa keluarga (House Of Jamil Azzaini) sebuah artikel tentang rumah yang dicintai oleh Allah swt. Salah satu cirinya adalah rumah itu sering dikunjungi tamu. Istri saya berkomentar pendek: “Rumah Jakarta sepi pengunjung pak, ramai kiriman makanan aja.” Saya pun menjawab pendek: “Ayo kita ramaikan.”
Keinginan kami langsung dijawab oleh Allah swt. Pada siang harinya di hari yang sama, kami sudah kedatangan tamu, peserta Mentoring Leader IPB. Dua hari kemudian, kami kedatangan tamu lagi, sahabat lama yang kini tinggal di Solo, mas Andhika. Dan malam tadi, saya kedatangan tamu asal Surabaya, Mbak Mayang, seorang trainer dalam bidang hearty service. Sehingga dalam satu pekan, sudah ada 3 tamu ke rumah saya, Alhamdulillah.
Jadikan rumah kita, rumah yang dicintai Allah swt, buka pintu untuk para tamu, bila perlu undang saudara dan sahabat untuk merapat ke rumah kita. Banyak pesan nabi berkaitan dengan hal ini. Salah satunya: “Jika ada tamu masuk ke dalam rumah seorang mukmin, maka akan masuk bersama tamu itu seribu berkah dan seribu rahmat. Allah akan menulis untuk pemilik rumah itu pada setiap kali suap makanan yang dimakan tamu seperti pahala haji dan umroh.” (HR. Ibnu Abbas dan HR Dailami).
Sungguh seribu berkah dan seribu rahmat adalah karunia yang sangat besar dari Allah swt, tidak semua orang bisa mendapatkannya. Bukan hanya itu, tamu ternyata juga pembawa rezeki, hal ini disampaikan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: “Wahai sekalian manusia, janganlah kalian membenci tamu. Karena sesungguhnya jika ada tamu yang datang, maka dia akan datang dengan membawa rezekinya.”
Menerima tamu memang suatu kenikmatan. Selain manfaat secara spiritual, ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan. Diskusi dan ngobrol dengan tamu itu bisa menguatkan persaudaraan, memperluas wawasan, melepas emosi negatif, menurunkan stress dan menambah rasa syukur. Bahkan ada yang menghasilkan kerjasama bisnis, besanan, dan manfaat positif lainnya.
Untuk itu, meski pandemi belum berakhir, sepertinya kita bisa tetap menghidupkan budaya saling bertamu dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Sungguh sangat rugi apabila manfaat dari saling bertamu tidak bisa kita dapatkan hanya karena alasan pandemi. So, pekan ini Anda mau menerima tamu siapa? Atau bertamu ke rumah siapa?
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
Inspirator SuksesMulia