Bahasa Inggris meski dipelajari sejak SMP hingga kuliah tetapi masih banyak yang belum fasih menggunakannya, termasuk saya. Cara paling mudah agar lancar berbahasa inggris adalah tinggal di negara yang menggunakan bahasa Inggris. Syaratnya, saat tinggal di negara tersebut tidak berkumpul dengan orang-orang yang berasal dari Indonesia.
Konon, bahasa Inggris bisa mengubah harga barang dagangan menjadi lebih mahal. Misalnya, Kopi Item harganya Rp 1500/gelas, harganya bisa naik menjadi Rp 21.000 alias lebih dari 13 kali lipat hanya karena diganti menjadi Black Coffee. Di dunia training, hanya mengubah kata penyuluhan menjadi training, bayarannya nara sumbernya sudah berbeda. Trainer pasti jauh lebih mahal dibandingkan tenaga penyuluh.
Bagi Anda yang penggemar pijit juga tahu, harga berbeda hanya karena bahasa. Coba simak, Pijet Urut harganya Rp 25.000. Bila diubah menjadi Traditional Massage harganya bisa di atas Rp 200.000. Nah, tertarik untuk menggunakan bahasa Inggris? Sabar dulu, Anda harus berlatih mengucapkan kata dan kalimat di bawah ini.
Nenek sihir, ucapkanlah dalam bahasa Inggris witch. Arloji dalam bahasa Inggrisnya watch. Ayo ucapkanlah “watch” yang keras. Nah sekarang coba ucapkan kalimat berikut ini: “Tiga nenek sihir melihat tiga buah arloji merek Swatch. Nenek sihir mana yang melihat arloji merek Swatch?”
Nah sekarang ucapkanlah dalam bahasa inggris, “Three wiches watch three Swatch watches. Which witch watch which Swatch watch?” Awas muncrat! He he he…
Sekarang pilih mana, bahasa Inggris atau bahasa Indonesia? Tergantung situasinya, jika air liur Anda banyak, jangan gunakan bahasa Inggris sebab air itu akan muncrat dan mengenai orang-orang di depan Anda. Apalagi bahasa Inggris Anda belum cas cis cus. Ayo tetap bangga dengan bahasa Indonesia namun jangan lupa belajarlah bahasa dunia. Agree?
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
10 comments On Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia?
Haha….
Muncrat euy…
Agree kek…
Bahasa inggrisnya “dasi dan kursi buku biru buku biru”. apa ke?
Hahahahahahaha, ogah nerjemahinnya 🙂
Hehe… Emang kenape ke..xixi
Mas Basirun, gak boleh asal ‘muncrat’ dong… gitu-gitu, kalimat Kek Jamil kan masih ada S-P-O-K nya. Kalau kalimat “dasi dan kursi….” kan hanya subjek. Belum dapat dianggap sebagai kalimat. Salam SuksesMulia.
Hehe…kakek bisa aja 🙂
Btw, kalo dengar org bule ngomong Indonesia juga bikin sakit kuping.
wah yg air liur nya banyak trus hrs latihan pengendalian air liur ketika pake bahasa inggris 😀
wah senam mulut jadinya kek 😀
Xixixi…
Selalu sukak dengan tulisan Gurunda.
Uda sering ketemu ‘3 nenek sihir’ ini tapi mereka tak pernah bikin muncrat seperti sekarang xixixi….
hehehe…bisa karena terbiasa kan pak
Sering komunikasinya dgn bule kek