Saat ini kesibukan telah menjadi jalan hidup. Kesibukan seolah menjadi simbol status kebanyakan orang. Semakin sibuk seseorang semakin tinggi pula harkat dan status sosialnya. Orangpun akhirnya senang bila dikomentari, “Wah, sibuk banget ya!” Kesibukan seolah-olah melekat pada kesuksesan.
Ketahuilah, menjadi sibuk saja tidaklah cukup. Hidup yang sibuk belum tentu hidup yang baik untuk dijalani. Menjadi sibuk bukanlah jaminan sukses atau setara dengan kesuksesan. Pertanyaan yang mendasar yang harus diajukan adalah, “Apa yang menyibukkan Anda?”
Sayangnya, banyak orang yang sibuk dengan sesuatu yang benar-benar tidak penting. Padahal menurut Robert J. Shiller, Profesor dari Yale University, kemampuan untuk memusatkan perhatian pada hal-hal penting merupakan ciri khas kecerdasan.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda sibuk dengan sesuatu yang penting? Atau, Anda sekadar sibuk saja, tanpa visi dan tujuan yang jelas?
Saya ingin mengajukan pertanyaan sederhana, tolong Anda jawab dalam hati dan renungkanlah. Apakah Anda dalam seminggu ini sibuk? Apakah dalam satu minggu ini Anda bekerja berjam-jam? Bila jawaban kedua pertanyaan itu “ya”, sekarang tunjukkan kepada saya 7 hal penting yang sudah Anda lakukan. Saya hanya meminta Anda menyebut 1 hal penting dalam 1 hari, coba sekali lagi sebutkan 7 hal penting yang sudah Anda lakukan pekan lalu?
Pertanyaan berikutnya, apakah Anda saat ini merasa bersalah bila pulang kerja tepat waktu? Dan sekaligus juga merasa bersalah bila pulang ke rumah terlambat? Bila jawabannya “ya”, lantas kenikmatan hidup seperti apa yang Anda harapkan? Mengapa Anda menjalani hidup yang serba salah?
Sekarang saatnya Anda duduk sejenak, lalu mulailah audit kesibukan Anda. Apakah selama ini Anda sudah berkata “ya” untuk hal-hal yang sungguh-sungguh penting dan berkata “tidak” atau “terima kasih” untuk apa-apa yang tidak penting?
Ingatlah, Anda punya orang-orang yang mencintai Anda, yang memerlukan pelukan Anda. Anda punya sahabat yang memerlukan telinga Anda untuk mendengarkan cerita mereka. Andapun punya Allah, Sang Maha Pencipta, yang juga merindukan sapaan dan permohonan Anda. Jangan sampai karena terlalu sibuk Anda lupa kepada mereka.
Semoga Anda tidak terlalu sibuk untuk merenungkan tulisan saya ini…
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
30 comments On Audit Kesibukan
Wow, terima kasih sudah mengingatkan. Ternyata saya masih termasuk yg pura-pura sibuk…
Wow, terima kasih sudah mengingatkan. Ternyata saya masih termasuk yg pura-pura sibuk… saatnya BERUBAH
baguus pak,, dio setuju
mantep bgt keeekk…kayanya minggu2 ini gw lalui dengan sibuk ga jelas -_-
jadi teringatkan untuk selalu mengevaluasi kesbibukan yang kadang tak kita sadari menjauhkan kita dengan keluarga kita.
Subhanallah..
Tiba2 nangis baca tulisan ini.
Seolah2 ini LifeSigns.. Td dimarahin bapak krna trlalu sibuk yg ga jelas & tulisan omJamil ini sgt menyadarkanku 😉
wah yang kali ini bikin k.o dah. Gag bisa ngucapin apa2 selain Terima kasih banyak Bang, jangan bosan2 ngingetin ya. Hehe… 😀
Thanks pak. . .
Akan mengaudit diri. . .. Shg “sibuk-2nya” memang benar sibuk yg jelas
jika setelah baca ini masih pura-pura sibuk
>> SUNGGUH T.E.R.L.A.L.U. (bang haji mode)
🙂
maturnuwun kek, inspirasi pagi..Blog kakek selalu menjadi pembuka hari saya sebelum menunaikan aktivitas menjemput rejeki..Salam Sukses Mulia 🙂
Luar Biasa Pak Jamil…bener2 TOP Markotop 🙂
Hayuk…Mari kita mengaudit diri sendiri sebelum diaudit 😀
Tengs pak Jamil. Jzkmlh…
Jd inget kata2 leader sy, orang paling sibuk adalah orang yg paling males berfikir.
Salam sukses mulia
Kena lagi
makasih mbah,sudah ‘menampar’ saya 🙂
trims inspirasinya ustadz
salam dari temen2 pasuruan (Jack, wawan, & nadeem)
Sangat ‘mengena’ kek..terima kasih 🙂
Pak, kalau saya mendapatkan kesibukan itu dari bos, apakah lacur kalau saya menjawab tidak atau maaf untuk tugas2 itu?
thanks 😀
makasi kek dah diingatkan lg. Bulan ini sudah byk yg tegur saya karena sibuk, brgkt jam 7am pulang 9pm.
saya merasa sok sibuk, padahal….nol besar. duh,,,
sibuk itu indikator seseorang sudah berusaha akan tetapi tidak sepenuhnya demikian.. tinggal menetapkan tujuan yg terbaik dari setiap kesibukan yg ingin dan akan dilakukan.. hasil adalah sesuatu yg diharapkan dari kesibukan.. proses adalah sebaik2 hasil.. SubhanAllah.. pengen ikutan lagi ni seminarnya mas jamil.. _salam sukses mulia_
wokoagusAlhkoiry.
terima kasih, begitu mengena
kaca diri….berubahhhhh
subhanallah perenungan yang dalam, dan tepat untuk mengganti akhir tahun dgn lembaran yang lebih baik lagi
ini yang saya cari … artikel yang bermanfaat sekali … makasih
Saya sibuk di wirlwind kek.. Trimakasih sudah diingatkan dan lagi merenung nih di komuter.
Salam
makasih uda diingatkan lagi
Ternyata saya masuk kategori STM alias
Sibuk Tak Menentu :/ 🙁
baca buku kakek kita harus mempunyai guru expert,kek gmana carannya kalau kita menginginkan seseorang jadi guru kita,rasanya sulit apalagi kalau belajar langsung harus punya uang bnyak 🙁
bener bener ngena deh yang ini :”) terimakasih kek..