Beberapa waktu yang lalu saya dapat kesempatan berangkat ke Beijing dengan seorang kawan, kebetulan hobi kawan ini koleksi selimut dari penerbangan. Hanya dia selalu mengambilnya dengan terlebih dahulu meminta izin kepada pramugari atau crew penerbangan.
Sebenarnya hal ini dilarang, karena jelas tertulis disitu “properti penerbangan dilarang untuk dibawa pulang”. Tapi yang namanya sudah hobi tetap saja hal itu dia lakukan. Sebelum pesawat tinggal landas, dia menyapa pramugari dan bertanya ”mbak, selimutnya boleh dibawa pulang?”
Pramugari menjawab, “Boleh pak asal jangan ketahuan orang”. Dengan senyum bangga teman saya bilang, “Tuh kan, gak apa-apa dibawa pulang, yang penting gak ketahuan orang”. Saya tersenyum sambil bilang, “Pertanyaannya bro kamu itu orang apa bukan? Dia kan bilang asal jangan ketahuan orang bukan orang lain. Sampeyan masih orang kan?”
Dengan dahi berkerut sambil garuk-garuk gak gatal temen saya bilang, “Pinter juga mbak nya.”
Di lain waktu saya juga pernah mendengar cerita seorang tour leader yang membawa satu rombongan cukup banyak dengan route Jakarta-Beijing transit di Hongkong. Ternyata waktu transit di Hongkong seorang penumpang mencuri baju pelampung dari bawah kursi dan tertangkap tangan petugas bandara.
Akhirnya yang bersangkutan langsung di pulangkan ke Indonesia dan tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Beijing. Lebih parahnya lagi ia dilarang masuk ke Hongkong selama beberapa tahun Karena itu merupakan tindakan kriminal. Untungnya hanya di deportasi dan dilarang masuk Hongkong, kalau sampai di penjara lebih parah lagi.
Kalau kita pikir-pikir berapa sih harga selimut? Atau, seberapa penting baju pelampung buat yang di darat? Belum tentu juga dipakai untuk berenang. Jawaban yang didapat juga lucu-lucu seperti buat koleksi, seru aja bisa ngambil dipesawat, pengen aja, aneh bin ajaib jawabannya.
Bukankah mengambil yang bukan haknya sama dengan mencuri? Eyang Purbo selalu bilang sekali berhasil mencuri satu kali maka akan ada pencurian kedua, ketiga dan seterusnya, siap-siap untuk kecurian atau ketangkep bahkan bisa jadi digebukin orang.
Semoga kita semua bukan golongan orang-orang pencuri sekecil apapun. Aamiin..
Salam wisata cerdas!
Mukhlis
19 comments On Asal Jangan Ketahuan Orang
Akhirnya Pak Mukhlis muncul juga , kalau bapak kan gak perlu pakai pelampung lagi … 🙂
Salam SuksesMulia
Salam sukses mulia juga untuk saudaraku di Bangka
Betul mas Mukhlis, sebelum melakukan sesuatu mestinya di pikirkan terlebih dahulu (Think before act), selain berdosa pencurian merusak harga diri kita. Salam Kenal.
Salam kenal juga Mas Tito..
Λάmΐΐπ Yάªª Ŕõßßǻl Ąlάmΐΐπ…
Salam kenal ya bang…
🙂
@npindh
ง^•^ง
Salam kenal mas Nando…
Hiudp pak Mukhlis, ayo terus menulis
Kangen kek Jamil….maksih ya gurunda
Moga bisa menjadi teladan, tidak mengambil sesuatu yang bukan hak kita.
Kangen kek Jamil……terima kasih gurunda
Mas saifur maksih ya, hehehe…saking kangennya sama kek jamil semua ditulisin sama….
Salam sukses mulia
Kalau semua orang punya mental integrity di hatinya, ga ada yang namanya pencurian pa..
Btw, nice share..
Makasih Ira….
KerON bgt pak mukhlis tulisannya…very inspiring untuk selalu merasa awasi Allah sehingga ga asal ngambil yg bukan haknya….
Salam SuksesMulia
Manteb princess…makasih ya, Sukses mulia selalu
Muatab Broer… Smg semakin senang menulis….
Makasih wa’haji Eri
KerON…..sang inspirator wisata cerdas ….semoga impian ente segera terwujud brother
Amin, terima kasih my brade Mr. Pay