Saya pernah punya personal trainer saat ikut fitness. Setiap saya fitness ia mendampingi saya selama kurang lebih satu jam. Pesan yang masih saya ingat adalah, “Apabila bapak ingin badannya terbentuk dan tampak kuat, bapak harus merasakan rasa sakit saat latihan. Berani mengangkat beban yang lebih berat dari biasanya. Berani berlari lebih cepat dari sebelumnya.”
Ternyata, kesedian merasakan rasa sakit bukan hanya untuk olah raga atau fitness. Di dalam kehidupan, kita pun perlu merasakan rasa sakit apabila ingin terus tumbuh berkembang. Merasa sakit dan lelah karena harus melakukan sesuatu yang baru, sesuatu yang tidak disukai, sesuatu yang rumit, sesuatu yang awalnya dihindari. Rasa sakit karena mendapat komplain dari pelanggan, mitra kerja, karyawan, atasan, bawahan dan stakeholder lainnya. Rasa sakit karena tidak semua hal yang kita inginkan, berjalan sesuai harapan. Rasa sakit karena ternyata ada anggota tim kita yang sulit diajak berlari dan bertumbuh.
Begitu pula dalam kehidupan rumah tangga. Terkadang kita perlu merasakan rasa sakit agar kehidupan keluarga tidak monoton. Rasa sakit itu bisa berupa berbeda pendapat dengan pasangan dan angoota keluarga, komunikasi yang sering tidak nyambung dan hal-hal lain yang mengganggu kemapanan.
Apabila rasa sakit datang, segera hadapi dan tuntaskan. Anggap itu ujian untuk kenaikan kelas dalam kehidupan. Perbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki. Sempurnakan untuk hal-hal yang tidak sesuai harapan. Tingkatkan kualitas atau kuantitasnya untuk hal-hal yang belum optimal.
Jangan menghindari rasa sakit karena itu berbahaya. Saya pernah tahu orang yang punya prinsip “menghindari rasa sakit”. Dan Anda tahu apa yang terjadi? Saat perusahaannya mengambil kebijakan PHK massal. Dia salah satu orang yang terkena PHK. Rumah tangganya yang terkenal adem-ayem pun berakhir dengan perceraian.
Awalnya, ia menghindari rasa sakit. Akhirnya, ia merasakan sakit yang sangat sakit. Sakit yang tak perlu ada apabila ia bersedia merasakan rasa sakit yang lebih ringan sebelumnya. Apa rasa sakit yang sekarang sedang Anda hadapi? Waspadalah apabila jawabannya “tidak ada” atau “tidak punya”.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook
8 comments On Apa Rasa Sakit Anda Saat Ini?
Sakitnya karena menempa diri ya biar lebih maju
Nikmati rasa sakit itu….
hmm, kek Jamil makasih banget sudah diingatin.
pas sekali dengan kondisi saya saat ini, Inshaa Allah akan segera move On.
mohon doanya kek…
Sabar dan terus bergerak….
Dalam istilah bahasa sunda, “lamun hayang perah kudu perih”.
Hatur nuhun… 🙂
Rasa sakit saya karena pacar saya menerima lamaran orang lain. Sudah 2 minggu rasa sakit menghinggapi kehidupan saya. Bagaimana cara saya menyembuhkan rasa sakit ini Kek Jamil? (mohon maaf pertanyaan saya sedikit curcol)
belajar dari rasa sakit, makasih ilmunya..