Tadi malam, saat hendak memulai diskusi online dengan panitia Festival Trainer Nasional (FTN) Akademi Trainer, anak saya Hana Fadhila Firdausi (Hana), menghampiri saya. Dia berkata: “Pak, tolong terima hadiah spesial ini dari mbak Hana.” Anak saya yang sedang kuliah di Sekolah Bisnis IPB ini menyerahkan dua kaos dan 1 medali.
Usai diskusi online saya temui anak saya, selain menyampaikan terima kasih, saya menanyakan “mbak Hana, apa makna hadiah ini?” Hana menjelaskan “Bapak khan biasa dipanggil JA (Jamil Azzaini), terus mbak Hana cari makna lain dari JA. Ketemu dech, Just dan Adept. Just itu artinya bijaksana. Adept itu artinya ahli. Jadi, selain bijaksana, bapak juga ahli.”
Saya pun melanjutkan pertanyaan “terus kalau medali emas bertuliskan: Best Babeh Award “Jamil Azzaini” artinya apa? Hana yang baru saja berulang tahun ke 21 menjawab “ya mbak Hana suka aza, bapak memang the best. Sekarang emasnya masih palsu, nanti kalau mbak Hana sudah sukses, mbak Hana ngasih emas beneran sebesar medali ini ke bapak.” Senyuman pun tersungging di bibir anak saya itu.
Mendengar penjelasan Hana, saya peluk wanita yang tingginya 171 cm ini, sembari berucap “terima kasih banyak mbak Hana, bapak senang sekali mendapat hadiah kejutan ini, I love you so much.”
Hadiah yang diberikan Hana di malam ke 25 bulan Ramadhan seolah menjadi hadiah Lailatul Qadr buat saya. Saya merasakan kebahagiaan yang sangat membuncah, berbunga-bunga yang tidak cukup diuangkap dengan kata-kata dalam tulisa ini. Saya menjadi teringat apa yang disampaikan ahli psikologi positif dari Harvard University, Tal Ben Shahar dan Megan McDonough. Menurut kedua pakar ini ada 5 dimensi kebahagiaan yaitu spiritual, physical, intellectual, relational dan emotional. Lima dimensi ini akhirnya dikenal menjadi SPIRE.
Di dalam dimensi relational, untuk semakin bahagia kita perlu terhubung dengan orang-orang di sekitar kita. Salah satu cara meningkatkan keterhubungan itu adalah dengan saling memberi hadiah. Bukan hanya membahagiakan, saling memberi hadiah juga menjadi pemicu untuk semakin saling mencintai. Hal ini sejalan dengan sabda nabi “Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian saling mencintai.” (HR. Bukhari).
Harapan saya sebagai penerima hadiah adalah, semoga anak saya, Hana semakin dicintai oleh Allah swt. Karena salah satu amalan yang sangat dicintai oleh Allah swt adalah menyuntikkan kebahagiaan kepada hati orang lain. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah dalam salah satu sabdanya: Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat orang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. (HR. Thabrani).
Sungguh, memberi dan menerima hadiah itu membahagiakan. Maka, menjelang akhir Ramadhan ini mari bahagiakan orang lain, khususnya orang tua kita dengan memberi hadiah kejutan untuk mereka. Nah, Apa hadiah yang sudah Anda siapkan?
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
Inspirator SuksesMulia
1 comments On Apa Hadiah Untuk Orang Tua Anda?
masyaaAllah – anaksholihaa
salam kenal dr Tante Isti di Semarang