Kemarin kami berkunjung ke Hierapolis, Pamukkale, Turki. Pemandu wisata kami yang bernama Ali (dari Dakwah Wisata), mengatakan bahwa tempat itu dulu hadiah sang raja kepada istrinya yang bernama Hiera. Maka tempat itu bernama Hierapolis, dimana polis artinya adalah kota. Hierapolis adalah kota yang dihadiahkan sang suami kepada istri tercinta, Hiera namanya. Di dalam lokasi itu ada stadion, theater, tempat pemandian, pasar layaknya sebuah kota.
Saya menjadi teringat hadiah yang diberikan Khalifah Harun Ar-Rasyid kepada istrinya Zubayda berupa saluran air sepanjang 16 ribu kilometer lebih dari Baghdad ke kawasan Mina di Mekah. Saluran air ini dimaksudkan untuk membantu jamaah haji mendapatkan air.
Para sejarawan mengatakan bahwa pembangunan saluran air ini, selain sangat membantu jamaah haji, juga menghidupkan perekonomian sepanjang jalur saluran yang diberi nama Road of Zubayda. Tentu hal ini sebanding dengan biaya yang dihabiskan untuk pembangunan saluran air ini yaitu 54 juta dinar, setara dengan 216 Trilyun rupiah (1 dinar setara dengan 4,25 gram emas).
Begitulah para pemimpin memberi hadiah tambahan kepada istrinya. Sebab menurut saya, hadiah utama seorang suami kepada istri adalah kepemimpinannya di dalam rumah. Bersedia menjadi imam, sahabat, pendamping, konselor dan bersedia dengan penuh cinta menciptakan moment-moment romantis dan berharga dalam hidup istrinya.
Perjalanan ini telah menyadarkan saya bahwa salah satu tugas seorang suami adalah memberi hadiah terbaik kepada istrinya. Baik itu hadiah utama maupun hadiah tambahan.
Wahai para suami, mari kita bertanya pada diri sendiri, Apa ya hadiah terbaik untuk istri?
Konya – Turki 21 Januari 2021
Jamil Azzaini