Saat saya sedang googling tentang berbagai artikel tentang ecotherapy, saya menemukan tulisan menarik Kevin McGowan. Dari tulisan tersebut dan berbagai artikel lain saya semakin yakin bahwa kita bisa memetik banyak pelajaran dari berbagai fenoma alam. Bahkan berbagai fenomena tersebut bisa dijadikan obat bagi orang yang mengalami luka hati atau luka batin dalam hidupnya.
Di alinea berikut saya sertakan tulisan dari Kevin McGowan yang saya kutip dan saya adaptasi dari 𝙉𝙖𝙩𝙞𝙤𝙣𝙖𝙡𝙂𝙚𝙤𝙜𝙧𝙖𝙥𝙝𝙞𝙘.𝙘𝙤𝙢
Satu-satunya burung yang berani mematuk elang adalah burung gagak. Ia duduk di punggung elang yang sedang terbang dan menggigit lehernya.
Namun, elang tidak menanggapi ulah burung gagak tersebut. Ia biarkan burung gagak terus menggigit dirinya. Elang tidak mau menguras energi apalagi membalas gigitan burung gagak tersebut.
Elang fokus mengepakkan sayapnya dan terus terbang lebih tinggi di langit.
Semakin tinggi burung elang terbang, semakin sulit bagi gagak untuk bernafas dan akhirnya gagak tersebut jatuh karena kekurangan oksigen.
Fenomena alam tersebut menarik bukan? Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari fenomena tersebut.
Fokuskan hidup kita untuk terus “terbang” semakin tinggi. Abaikan orang yang meragukan, melecehkan dan merendahkan kita. Jangan habiskan energi dengan meladeni sikap dan perilaku “burung-burung gagak” dalam kehidupan yang kita jalani.
Teruslah “terbang” tinggi, namun pastikan kita yang mengepakkan sayap (burung elang), bukan menjadi sang burung gagak.
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
2 comments On Anda Pilih Burung Elang atau Burung Gagak?
Bukankah burung elang dan burung gagak sama sistem pernapasan ya menggunakan extra kantung udara atau (pundi2 udara) bagaimana mungkin elang bisa lebih bertahan bernafas ya dgn gagak, bukankah sama2 akan sulit bernafas dan kedua burung itu menjadi lemas ?🙏🏼
Burung elang memiliki kantong udara lebih besar dan daya tahan tubuhnyapun lebih kuat, tentunya.