Hari Ahad kemarin, 6 Oktober 2013, anak saya Ahmad Sholahuddin (Asa) kembali ke Jerman untuk menuntut ilmu. Saya tidak bisa mengantarnya ke bandara karena sedang ada Seminar ON di Medan. Sebagai ganti tidak bisa mengantar ke bandara, hari Jumat malam sebelum keberangkatan, saya menemaninya di Bandung saat Asa sedang ikut pelatihan.
Dari usai Maghrib hingga pukul 21.30 saya berdiskusi tentang bisnis, keluarga, dan juga tentang bagaimana seorang suami mendidik istri. Sabtu pagi, sebelum saya kembali ke Jakarta, saya ngobrol sejenak tentang pentingnya menghormati orang lain, khsusunya guru kehidupan. Saya berharap, kesediaan saya ke Bandung dan obrolan bersama Asa bisa menjadi pengganti ketidakbisaan saya mengantarnya ke bandara.
Sebagai orang tua, tugas saya adalah membantu anak menyiapkan “senjata” yang akan digunakannya dalam pertempuran di kehidupan nyata. Maka, selama 2 bulan lebih Asa berlibur di Indonesia, di sela-sela mengikuti acara keluarga dan acara pribadi, saya mengirim Asa untuk belajar langsung kepada para ahli (expert) yang sejalan dengan passionnya.
Selama beberapa hari, Asa menginap dan belajar langsung di rumah Juragan Jaya Setiabudi untuk belajar Affiliate marketing. Setelah itu dimatangkan ikut E-Camp selama 3 hari di Anyer Banten. Untuk mengasah kreativitas bisnis, beberapa hari kemudian, Asa berguru selama 2 hari di Jogjakarta dengan mas Among Kurnia Ebo dan mas Karman Sidji Batik.
Setelah ilmunya diendapkan, Asa kemudian membuat rencana move ON. Saya sangat senang mendengar rencana move ON Asa yang dipresentasikan kepada saya. Di dalam rencana move ON, dalam jangka pendek Asa ingin membuat usaha katering di Jerman. Maka untuk menguatkan niat dan rencananya, Asa saya kirim belajar dan menginap di rumah mas Kusnadi di Sragen Jawa Tengah. Mas Kusnadi adalah salah satu ahli bisnis kuliner yang saya kenal.
Pulang dari Sragen, saya meminta Asa menyedot ilmu dari mas Saptuari, pemiliki Kedai digital dan pengagas sedekah rombongan. Bersamaan dengan itu, Asa juga berguru dengan mas Rully Kustandar (Kebun Emas) selama 3 hari di Bandung. Asa belajar tentang bagaimana menghasilkan uang melalui internet.
“Senjata” yang saya siapkan untuk anak lelaki saya yang kini berusia 19 tahun itu semoga sudah bisa digunakan untuk bertempur menghadapi kehidupan nyata. Beberapa saat sebelum Asa naik pesawat, melalui telepon ia berkata, “Pak, bulan depan bapak tak perlu kirim uang ke Jerman. Doakan bisnisku sudah mulai panen.”
Setelah telepon ditutup, langsung saya kirim doa dan bergumam dalam hati, “Anakku, senjata yang bapak berikan kepadamu bukanlah untuk membunuh. Tetapi justeru untuk menghidupkan dirimu dan orang-orang di sekitarmu. Tugas bapak membantu menyiapkan senjata, tugasmu menggunakannya. Bapak yakin kau bisa segera menggunakan senjata itu. Selamat jalan anakku. Bapak bangga punya anak laki-laki seperti dirimu.”
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
29 comments On Anakku, Gunakan “Senjatamu”
Subhanallah… memang benar kek, dengan membuat “PROPOSAL HIDUP” bikin hidup LEBIH HIDUUPPPP! !! *Sukses buat ASA 🙂
Apanya yang “hidup” hehehehe. Ayo move ON
Asa pasti juga bangga punya Bapak seperti Kek Jamil.
Saya juga bangga punya Inspirator seperti Kek Jamil. Terima kasih untuk Seminar ON nya di Medan Kek. Sudah Baca buku ON nya, Ikut seminar ON nya, ketemu dengan penulisnya. Semangat untuk SuksesMulia jadi bertON tON. Hehe.
Salam SuksesMulia
Pak Er terima kasih ya, kalau ada acara MNC ke jakarta kontak2 ya. Salam SuksesMulia
Tulisan babeh hari ini beg beg beg..bikin jegerrrrr!
Saya ikut mendo’akan beh.
Terasa ini nasehat dari seorang bapak yg langusng kpd saya jg. Beh, mohon do’akan saya, Alhamdulillah, sy lolos dipanggil ujian TKD di LIPI, sabtu besok sy ujian insyaAllah. Semoga visi sy utk menjadi peneliti dimudahkan sesuai apa yg ada dlm proposal hidup sy. SyukrON beh, kangen pengen jumpa *peluk dr jauh
Selalulah beri yang terbaik maka kau akan dapat yang terbaik. Peluk dari. jauh dengan penuh cinta
Asa ini memang kerON, selain tinggi dan ganteng (ini sudah senjata untuk menaklukkan wanita sholehah deh nanti)…dia juga mau terus belajar seperti babehnya.
Berkah banget liburan 2 bulannya kek.
Berkah juga karena babehnya orang baik. Kebaikannya berbalas dengan banyak kemudahan berupa kebaikan yang diberikan oleh orang lain kepada Asa.
Mudah2an Asa dijadikan penyejuk mata hati orang tuanya, dengan ilmu bermanfaat yang dimilikinya dan keimanan serta taqwanya kepada Allah…amin
Alhamdulillah doa bang Thoyib (musafir) makbul 🙂
sangat menyentuh
nuhun kek
maaf pak, blognya ga bisa di follow ya?
Ikut bahagia & Bangga Kek, Semoga Asa senantiasa menjadi anak penyejuk hati ‘Qurrota A’yun’ Sukses dunia akhirat. O ya Salam buat Dhira, Kek. 🙂
ruarrr biasaaaa inspirasi pagi ini, ngegedor hati agar kelak jadi bapak yang baik dang menginspirasi seperti Kek Jamil.
Semoga bapak-bapak yang lain, baik yang sudah jadi bapak, maupun baru mau akan jadi bapak, atau hanya panggilannya bapak bisa lebih serius menyiapkan senjata bagi anak-anaknya.
Mohon doanya kek agar bisa menginspirasi juga, lagi latihan nulis setiap hari…
Kang Rosa pasti bisa, ayo segera buat buku 🙂
siap Kek
Seyogyanya mas Asa juga latihan bikin tulisan, supaya sama-sama punya “senjata” seperti ayahnya … hihi
KerOn banget kakek.. Berguru pada yang expert hasilnya gak tanggung tanggung,, InsyaAllah,, semoga mas ASa Amanah sm ilmu nya kek.. Doakan kita juga.. Aamiin
KerOn banget kakek.. Berguru pada yang expert hasilnya gak tanggung tanggung,, InsyaAllah,, semoga mas ASa Amanah sm ilmu nya kek.. Doakan kita juga.. Aamiinn
tapi keliatannya pas di jogja, selama di klatak nggak belajar apa-apa tuh Kek… cuma ketawa-ketawa aja selama dua hari.. katanya, kok hidup terasa indah ya di sini, di jogja,. semuanya serba slow wae… kayak sudah berada di surga.. tapi nggak tau ya kalo dari versi mas asa-nya sendiri… bisa jadi malah merasakan sudah mendapatkan ilmu yg paling puncak selama di Jogja… hehe
Pulang dari Jogja tambah eudan 🙂 kemarin usai acara di Medan saya cari gak ada, HPku rusak 🙂
Subhanalloh…. Jazakallah khoir juga untuk salah satu guru kehidupan yang selalu menginspirasiku setiap pagi lewat tulisan-tulisannya yang ruuuuarr biasa… bikin gregetan lalu move on… terima kasih Pak Jamil..
Wah.. memang benar2 liburan yang bermakna.. Ayah dan Anak yang saling mendukung dan bersinergi.. KerON…
Ini anak sama bapak sama2 kereeeeeennn, semoga para org tua bisa jadi bpk yg bisa memberikan senjata utk anak2nya sehingga mereka bisa bersaing di dlm kehidupannya.. Sukses terus buat kek Jamil dan Asa.. Aamiin…
Anak dan Bapak bukan saja sama-sama Keren, tapi tak ubahnya kakak-beradik Alias BETI. Beda Tipis gitulohhhh… Hehehehe…
ya allah terharu bgt bacanya kek,smpai gk sdr air mata jatuh menetes betapa bahagianya keuarga kakek,mintak doanya untk kelrga saya ya kek.
Insyaallah, saya siapkan juga buat anak saya kelak… So inspiratif…
Subhanallah, luar biasa… Sampai berkaca-kaca… :’)
nyiapin ‘senjata’ buat anakku..ibunya harus banyak belajar dulu nih biar senjata yang diberi superr..
Subhanalloh
kapan ke makassar buat seminar