Kubu Jokowi dan Koalisi Merah Putih (KMP) saling adu strategi. Itu terjadi mulai dari penentuan undang-undang pemilihan kepala daerah secara langsung atau tidak langsung hingga komposisi susunan pimpinan DPR. Sebagai orang yang tak mahir kalkulasi politik saya prihatin melihat fakta tersebut. Mungkinkah Jokowi bisa bertahan dan memimpin Indonesia dengan baik? Saya yakin, adu strategi ini akan terus berlanjut.
Ternyata adu strategi tidak hanya berlaku di dunia politik. Di dunia bisnis juga ada adu strategi. Bukan hanya adu strategi antar perusahaan yang saling bersaing tetapi juga adu strategi antara pebisnis dengan konsumen.
Dikisahkan, di daerah Puncak Bogor ada bisnis penyembuhan alternatif yang sangat terkenal. Siapapun yang berobat dijamin sembuh. Strategi marketingnya menggunakan slogan “Dijamin sembuh. Bila tidak sembuh uang dikembalikan 100 kali lipat”. Dengan slogan ini orang yang berobat semakin banyak dan ternyata tak ada satupun yang meminta uang dikembalikan.
Mendengar kabar ini, seorang spekulan yang senang berjudi langsung bergumam, “Yes! Saya akan cepat kaya. Saya akan pura-pura sakit dengan penyakit langka yang susah disembuhkan. Dan saya akan bayar mahal supaya pengembalian 100 kali lipatnya semakin besar.” Maka bergegaslah spekulan ini ke rumah sang tabib di Puncak.
Saat giliran sang spekulan tiba tabib bertanya, “Sakit apa, kang?” Spekulan yang sudah menyiapkan jawaban langsung menjawab, “Ini bib, lidah saya tidak bisa merasakan pahit, asin, manis, pedas dan rasa yang lain. Nih, saya bayar 10 juta, bib.” Di dalam hati sang spekulan sudah berkata, “Asyik hari ini saya dapat 100 kali dari 10 juta, 1 M siap di tangan.”
Sang tabib memanggil asistennya, “Asep, tolong ambilkan obat nomor 17.” Setelah itu sang tabib langsung memberikan obat itu dan meminta sang spekulan untuk mengunyahnya. Tanpa sengaja, sang spekulan langsung berkata, “Obatnya kok pahit, bib.” Sang tabib langsung berkata, “Nah berarti kamu sudah sembuh karena sudah bisa merasakan bahwa tahi sapi ini pahit.”
Sebulan kemudian, sang spekulan datang lagi. “Bib, saya punya penyakit lupa. Apa yang saya ucapkan 10 menit yang lalu saya sudah lupa. Nih saya bayar 25 juta bila saya sembuh.” Sang Tabib langsung memanggil asistennya, “Asep, tolong ambilkan obat nomor 17.”
Mendengar perintah itu sang spekulan langsung bertanya, “Bib, kok obatnya sama dengan bulan lalu, sama-sama tahi sapi.” Mendengar jawaban itu sang tabib menjawab, “Nah, berarti kamu sudah sembuh sebab sudah ingat kejadian bulan lalu.”
Hehehehe… Selamat beradu strategi.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
18 comments On Adu Strategi
hehehehe, pagi2 sudah senyum2 sendiri membaca tulisan kek Jamil,
Belajar Strategi dari seorang Tabib, 😀
Hehehehe, tabib cerdas mas
hehehe,, 😀
Wkwkwkwkwkwk. tahi sapi yang mahal
hehehe keren ceritanya bikin ngakak dan geli hihi
Betul2 bikin ngakak..heeee
Strategi yg mantaaap bingits….
Hahahahaa… strateginya si tabib lebih cerdas. Kadal kok ya di kadalin…
ngakak abiss… ini dibilang ja’dala bermutu seorang tabib.. kalo di Makassar
ngakak abiss… ini dibilang ja dala bermutu seorang tabib.. kalo di Makassar
Hahaha… Pagi2 ketawa ketiwi sama temen…
Tuh parlemen yg suka boong d kasih obat nomr 7 kek…:-D
Kek Jamil gak daftar jadi anggota parlemen aja?
Belum tertarik mas 🙂
Hahahahahaa tabib di kadalin yaaa kek
Hehehe…guyonan cerdas menjelang Idul Qurban, yang salah satu aktornya adalah sapi.
HiHiHi…..Zegerrr
he….hee…. saya juga mw kesana ah,,, biar dapet 100 x lipet
Pesan obat no 7 Beh….
Peluk kangen dari jauh…..
mmg asli betul si tabib ini. asli kocak buat ngadali si spekulan..:D