Manusia hidup berproses. Ada yang saat muda menjadi penjahat setelah tua menjadi pribadi yang taat. Sebaliknya, ada yang pada awalnya manusia yang alim namun akhirnya menjadi manusia yang zalim.
Makanya, kita jangan terbiasa memberi “stempel” jahat kepada seseorang. Karena, boleh jadi ia sudah taubat. Berbeda dengan setan, setahu saya tak ada setan taubat dan tak ada setan yang menginginkan kebaikan pada manusia.
Cerita berikut saya peroleh saat acara buka puasa di kantor saya kemarin. Ustadz Muthohir, selaku nara sumber, bercerita tentang seorang yang buta di masa Nabi saw. Namanya Umi Maktum. Semoga dari kisah ini kita bisa memetik pelajaran.
Para sahabat Nabi yang mulia sungguh sangat menghargai sholat berjamaah di masjid. Setiap adzan berkumandang mereka berlomba-lomba datang ke masjid. Salah satu dari mereka adalah Umi Maktum. Pernah suatu saat Umi Maktum ini terperosok di satu lubang, namun ia segera bangkit dan tetap menuju ke masjid untuk sholat berjamaah.
Suatu ketika ia berangkat lagi ke masjid. Saat mendekati lubang dimana ia terjatuh sebelumnya, tiba-tiba ada tangan yang menuntunnya ke masjid sehingga ia tidak terperosok lagi. Setiba di pintu masjid Umi Maktum heran karena ternyata orang itu tidak ikut masuk ke masjid.
Lantas Umi Maktum memberanikan diri bertanya, “Siapa Anda?”
Terdengarlah jawaban, “Saya setan.”
Umi Maktum heran, kok ada setan yang baik hati. Lelaki buta ini pun bertanya, “Kenapa Anda menolong saya?”
Dengan cepat setan menjawab, “Kemarin kau terjatuh di lubang itu, kau tetap sabar sehingga dosamu diampuni oleh Allah dan derajatmu diangkat. Hari ini aku tak mau kau menerima kebaikan itu lagi.”
Hehehehe.. Ternyata sekali setan tetap setan…
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
19 comments On Adakah Setan yang Baik?
hihihihihi
ada udang di balik batuu
setan ga rela manusia diangkat derajatnya
Mohon maaf Kek…untuk menghormati kerja keras, kerja cerdas, bahkan kerja ikhlas para ulama, mohon kiranya ditanyakan kepada Ust.Muthohir sumber periwayatan cerita tersebut.
Tentu sang ustadz memperoleh cerita tersebut dari sumber tertentu bukan?
Salam SuksesMulia di bulan Ramadhan yang penuh berkah!
xixixixxi…..lucu abis kek…
ada aja akal nya setan…:D 😀
Dasar setan!
Titip salam buat setan nya mbah ^,^
Ealaaaaah….
Jadi penasaran sama itu setan….
Bagian dari prinsip syaithon ” senang liat orang susah, susah liat orang senang “.. #hehehehe Salam SuksesMulia
klo ada orang yg senang melihat org lain dpt keburukan dan sedih melihat org lain dpt kebaikan perlu dipertanyakan apakah termasuk manusia atau setann….atau mungkin kader” yg sukses ditraining oleh setan….
inspiratif sekali pak 🙂
Bagaimana kalau setannya, setan jadi-jadian kek. he..he..he.. Kadang buat kebaikan, kadang malah gilasah klo ngga buat kejahatan. wah setan apa tuh ya….
Hehehe iya kek setan tetap aza setan & kek Jamil jg tetep aza kek Jamil xixixix
Tidak ada setan yang baik, kadang sadar tidak sadar kita tertipu oleh setan. Semoga Allah selalu merahmati dan menunjukkan jalan kebaikan untuk kita
hehehhehehehehehe,,,,keren kek ceritanya
Namanya Umi, tapi lelaki ya beh’???
Semoga Alloh memberikan hidayah kepada generasi kita untuk menjaga sholat fardhu dengan berjamaah di masjid sebagaimana para sahabat nabi sehingga setan dan pasukannya berduka cita
Kebaikkan Allah itu bisa datang dari tempat yang tidak diduga-duga, bahkan dari seorang musuh besar manusia sekalipun. ketika Allah sudah menyuruh seluruh makhluk-Nya untuk menolong seseorang seperti Umi Maktum agar tidak masuk kedalam lubang yang sama disaat perjalanan ke masjid, hingga setan pun tak sadar bahwa ia telah dipergunakan oleh Allah untuk menolong Umi Maktum.
dasar setan yak… sekali setan tetap setan… 🙂
afwan ustadz, ada sedikit koreksi dari saya, namanya bukan ummi maktum,
tapi abdullah bin ummi maktum..
izin untuk di share ya pak 🙂
Mohon maaf, yg buta dalam riwayat tsb itu ummi maktum atau andullah bin ummi maktum?