Setelah menulis buku ke-enam saya yang berjudul “ON”, saya menerima banyak pertanyaan tentang passion. Ternyata, banyak orang yang sebelumnya keliru memahami passion. Mereka mengira, bila pernah malas atau enggan melakukan sesuatu itu tanda bukan passion. Padahal, boleh jadi, memang dasarnya dia pemalas. Hehehe…
Bahkan ada orang yang dengan bangga mengatakan, “Pak, saya sudah resign karena pekerjaan saya tidak sesuai dengan passion. Sesungguhnya passion saya bisnis.” Benarkah? Ada pula yang berkata, “Orang tua saya menghambat saya, pak. Saya dipaksa bekerja yang tidak sesuai passion saya.”
Bekerja sesuai passion memang nikmat. Namun bukan berarti yang tidak nikmat berarti bukan passion. Boleh jadi itu proses yang memang perlu dilalui untuk naik kelas. Saya pun terkadang harus melakukan sesuatu yang tidak saya cintai untuk mengasah kemampuan saya. Tapi hal yang tidak nikmat itu harus tetap saya lakukan bila saya ingin terus menikmati pekerjaan yang sesuai passion saya. Saya menganggapnya itu ujian kenaikan kelas.
Ironisnya, ada beberapa orang yang akhirnya malas dan enggan melakukan sesuatu dengan alasan itu bukan passionnya. Ternyata passion sudah menjadi kambing hitam dan menghambat kemajuan orang. Padahal, sejatinya, passion itu membantu mempermudah orang untuk lebih berprestasi dan bahagia menjalani hidup.
Saran saya, bagi Anda yang belum mantap menemukan passionnya, cintailah pekerjaan yang sekarang diamanahkan kepada Anda. Cari hal-hal positifnya dari pekerjaan Anda saat ini. Berusahalah menghasilkan karya terbaik dibidang yang Anda kerjakan. Berilah makna pada pekerjaan yang Anda kerjakan. Tak perlu sibuk menganalisis apakah pekerjaan Anda sesuai dengan passion atau tidak.
Selama 14 tahun saya bekerja, yang menurut saya, tidak sesuai dengan passion. Apakah saya menyesal? Tidak sama sekali. Karena setiap pekerjaan yang kita lakukan tidak ada yang sia-sia. Pengalaman bekerja tidak sesuai passion itu kini menjadi bekal dan bahan cerita bagi saya untuk pembelajaran banyak pihak.
Jangan terburu-buru Anda menyatakan “pekerjaan ini bukan passion saya”. Padahal, boleh jadi, itu passion Anda. Namun, Anda tidak menyadarinya. Boleh jadi karena Anda tak nyaman dengan pimpinan Anda, lingkungan kerja yang kurang kondusif, tantangan yang tidak menarik dan sejenisnya. Menentukan passion tak boleh secara emosional.
Sementara bagi Anda yang merasa sudah menemukan passion, waspadalah. Sesuatu yang Anda cintai belum tentu passion. Boleh jadi Anda mencintai pekerjaan Anda saat ini karena salary yang Anda terima. Atau mungkin karena pekerjaannya mudah dan Anda tak perlu bersusah payah melakukannya. Bukti bahwa Anda bekerja sesuai dengan passion adalah banyaknya peestasi dan karya besar yang sudah Anda hasilkan.
Intinya, bekerja sesuai passion atau tidak sesuai passion tetaplah harus menghasilkan karya yang manfaatnya bisa dinikmati banyak orang. Dan, tentu ini yang lebih penting dari semuanya adalah, bahwa apapun yang kita lakukan harus bisa menjadi bekal saat kita pulang ke kampung akhirat, apakah itu sesuai passion atau tidak.
Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di FB
12 comments On Ada Apa dengan Passion?
matur nuwun pak atas pencerahanya pagi ini,, secerah suasana pagi ini
Sami-sami mas
KUBIK ngisi training buat PNS DJKN ya kek tgl 27-28 Oktober? semoga sukses dan pimpinannya mampu menularkan ilmunya sama kami bawahannya. aamiin..
Doakan ya mbak
Aamiin Aamiin Yaa Robbal Alamin
jazzakhaullah kek inspirasinya…lakukan segalahal dengan sebaik baiknya, seikhlas-ikhlasnya serta setuntas-tuntasnya..benar sekali kek kadang karena alasan passion seseorang enggan untuk melakukan itu semua.
Terima kasih banyak pak. Super sekaliii
Bermanfaat sekali kek, semoga sukses dunia akhirat. Salam kenal juga dari saya 😉
Salaman 🙂
setuju om, bekerja apapun harus disyukuri dan dilakukan yg terbaik, khususnya buat yg muda2 jangan malah terlalu sibuk memilih kerja jadinya waktu terbuang karna ga fokus. pekerjaan dalam kehidupan seseorang adalah titik temu antara pilihan dan kesempatan ^^
Passion itu suatu hal yang dengan senang hati kita kerjakan. jika kita kerjakan kita tidak merasa terbebani meskipun hal itu sulit dilakukan. Bener ga kek?
MaasyaaAllah bener banget Ustadz. Keren ya, salah satu kata kuncinya bahagia menjalani hidup…