Wanita Penghuni Surga

Share this

Setiap acara Trainer Bootcamp & Contest (TBnC) saya selalu mendapat ilmu dan teman baru yang sangat beragam. Teman-teman baru saya itu, selain sebagai trainer, masih ada juga yang aktif sebagai dokter, manajer, pengusaha, investor, penulis buku, tokoh agama (ustadz, pendeta, biksu).

Nah, pada TBnC ke-10, 06-08 Desember 2013, salah seorang dari teman baru saya tersebut, seorang ustadzah, menyampaikan sebuah materi yang sangat bagus. Temanya Wanita Penghuni Surga. Saya akan coba menyampaikan kembali kisah yang dibawakannya.

Suatu hari Rasulullah berkata kepada putrinya Fatimah, “Wahai putriku, di gunung itu ada wanita calon penghuni surga.” Karena penasaran suatu hari Fatimah mendatangi wanita tersebut dengan membawa putranya, Hasan dan Husein yang masih kecil.

Sesampainya di rumah wanita yang disebut Rasul sebagai calon penghuni surga itu, yang ternyata bernama Mutiah, Fatimah mengucap salam. Dari balik jendela sang wanita mengintip sambil berucap, “Maaf, saya tidak bisa menerimamu karena suamiku tidak mengizinkan menerima tamu laki-laki.” Fatimah pun menjawab, “Bukankah anakku masih kecil dan belum dewasa?” Namun, Mutiah tetap kokoh pada pendiriannya.

Fatimah lalu mengantarkan kedua anaknya pulang, kemudian ia kembali ke rumah wanita itu. Saat ia memasuki rumah wanita itu, ia melihat ada tiga benda yaitu handuk, kipas dan cambuk. Maka Fatimah berkata, “Untuk apa ketiga benda ini?”

Mutiah menjawab, “Suamiku pekerja keras, saat pulang ke rumah ia bermandikan keringat, maka handuk ini aku gunakan untuk mengeringkan keringatnya. Saat ia lelah, ia akan tidur dipangkuanku, dan aku gunakan kipas itu agar ia bisa tidur lelap dan nyenyak.”

Kemudian ia melanjutkan ceritanya, “Saat suamiku tertidur lelap, aku akan berdandan menunggunya bangun. Saat ia terbangun aku akan bertanya kepada suamiku apakah dalam satu hari ini ada pelayananku yang kurang berkenan dan membuatmu kecewa? Apabila ada, aku akan meminta, cambuklah aku dengan cambuk ini. Ternyata yang aku dapat justru pelukan mesra dari suamiku.”

Baca Juga  Bagaimana Masa Lalu Anda?

Saya yakin, masih ada Mutiah-Mutiah lain di tengah-tengah kehidupan yang semakin hedonis saat ini. Dan saya berharap, Mutiah itu ada di rumah saya dan di rumah Anda. Mau?

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

46 comments On Wanita Penghuni Surga

Leave a Reply to Jamil Azzaini Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer