Tidak Harus Sesuai Rencana

Share this

Perjalanan hidup tidak selalu sesuai rencana. Tetapi menyusun rencana jauh lebih baik dibandingkan hidup yang mengalir begitu saja. Rencana yang hebat pasti punya hambatan. Jadi, bila kehidupan Anda biasa saja dan tak pernah ada hambatan yang berarti, introspeksilah, jangan-jangan Anda menjalani kehidupan di bawah rata-rata.

Namun, rencana hidup atau sering saya sebut “Proposal Hidup” (baca buku saya “Tuhan Inilah Proposal Hidupku”, terbitan Gramedia) bukanlah kitab suci. Ia bisa diubah sesuai dengan perkembangan yang terjadi. Disesuaikan dengan berbagai fakta yang terjadi di lapangan.

Dikisahkan, dua orang penghuni rumah sakit jiwa sudah tidak betah tinggal di rumah sakit. Ia merasa begitu tersiksa, ia ingin menjalani kehidupan yang bebas seperti orang normal. Ia ingin kabur namun penjagaan di pintu gerbang begitu ketat. Belum lagi gerbangnya digembok berlapis. Kedua orang itu akhirnya menyusun rencana untuk kabur.

Mereka melakukan pembangian tugas. Sebagai mantan karateka, si A mendapat tugas melumpuhkan dua orang satpam yang selalu menjaga pintu gerbang. Sementara sebagai mantan pencuri mobil dan motor, si B mendapat tugas membuka gembok gerbang yang terkenal kokoh.

Di hari yang ditentukan, keduanya kabur dan komitmen menjalankan tugas masing-masing. Namun begitu sampai pintu gerbang, ternyata gerbang tidak dikunci. Bahkan pintu gerbangnya terbuka lebar, Satpam yang biasanya ada juga tidak tampak di lokasi.

Keduanya pun memutuskan tidak jadi kabur dan serentak berkata, “Payah, nih… Gak sesuai rencana!” Mereka pun kembali masuk ke rumah sakit jiwa itu.

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook

Baca Juga  Nama Menentukan Kesuksesan

21 comments On Tidak Harus Sesuai Rencana

  • Bensar Resky Bayung

    Menarik kek, hehehe

    Saya selalu tertarik lebih, ketika sudah ada kata “Dikisahkan” 😀

  • hahahahahahaa asemmmmmm

  • haaahaaaa…. menggelitik… Rencanakan,,, lukiskan dan Jalani,,, inysAllah Tuhan memberikan jalan menuju ke sana.

  • ha ha ha alhamdulillah saya waras

  • saat sma orang tua ingin agar saya jadi seorang guru, tp saya pilih masuk fisipol di jogja karena suka jurusan itu, tp rencana berubah semua, saat dipesantren melihat banyak santri dan warga sekitar tidak sekolah saya mendirikan pkbm bekerjasama dengan pesantren dari paket a-c. alhamdulillah berhasil meluluskan banyak santri dan masyarakat, saat kuliah mempelajari ilmu politik justru dan menjadi aktivis mahasiswa teman-teman justru memanggil saya dengan pak guru. saat sore iseng menanam tanaman lama-lama jadi hobi. tapi yang terjadi sekarang benar- benar tidak harus sesuai rencana. sekarang saya menjadi seorang guru di sekolah seperti keinginan orang tua, dan menjadi pendamping 40 kelompok tani konservasi di kota semarang plus dipercaya walikota semarang memimpin ormas yang dibentuknya walau hanya lingkup kecamatan. padahal ijazah saya adalah SIP ( sarjana Ilmu Pendidikan, sarjana ilmu pertanian, sarjana ilmu politik) heeee. semua datang tanpa pernah diminta dan tidak sesuai rencan. terimakasih pak dhe jamil……

  • Gokiil… Haha… Berarti yg g sesuai rencana ???

  • Dannank Maryanto

    mungkin belum diminum obatnya… wkwk

  • Cecep Saprudin

    Hahahahahaha ….. dasar jalmi GELO……

  • #kmmahGituOrangnya….

  • hehehe….menginspirasi bangeet,,,sekaligus mengingatkan utk selalu berjuang..
    kek Jamil ,,,boleh kan saya share artikel2 kek Jamil diisocmed saya dgn tetap mencantumkan nama kek Jamil Azzaini…

  • Mnt ijin share tulisan2nya Pak Jamil….

  • hery wibowo (berkah cell )

    ha…ha…bisa jadi satpamnya lagi ikutan training mas…jadi lupa dan baru sadar kalo cerita itu ..ternyata sudah sampai di kakek..wkwkkwkk ( padahal dia sendiri yang mengalaminya..)…he..he..(lucu tapi syarat makna)….

  • Klau baca tulisan Pak Jamil itu selalu meggelitik. Menggelitik hati, haha…
    Tambah mantap dengan contoh langsung

Leave a Reply to Jamil Azzaini Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer