Taklukkan Bulsit

Dua hari kemarin saya memberikan training dan seminar di audience yang cukup beragam. Hari Rabu pagi, saya memberikan training untuk para akademisi, pimpinan perguruan tinggi dari 39 kota. Sore harinya, saya memberikan seminar di Adira untuk para mitra kerja (AXI) yang sebagian besar hanya lulusan SMA. Sebelum mereka diberangkatkan ke luar negeri karena prestasinya, saya diminta untuk memberikan pembekalan.

Rabu malam harinya, saya diminta berbagi kepada para manager di Telkom International. Dan kemudian Kamis pagi saya terbang ke Cilacap untuk berbagi kepada para operator pilihan hingga General Manager Pertamina Cilacap.

Walau audiencenya beragam, selalu saja di dalam kelas itu ada orang yang secara refleks menjadi penimbul situasi, dalam bahasa gaulnya disebut bulsit. Mereka senang nyletuk, komentar, dan membuat ulah yang membuat suasana kelas menjadi ramai dan hidup. Apabila tidak dikendalikan atau diatur maka tujuan training atau seminar bisa gagal total. Meriah trainingnya tapi minim dampaknya.

Saya termasuk yang senang apabila ada peserta model bulsit ini. Suasana kelas menjadi hidup, meriah dan energi terpancar. Syaratnya, kita bisa mengelola dan mengatur irama training sehingga tujuan training tidak meleset. Seusai training saya selalu menemui para bulsit ini, mengucapkan terima kasih dan memohon maaf bila ada yang kurang berkenan.

Ya, saya perlu menyampaikan terima kasih karena berkat mereka suasana training dan seminar menjadi berenergi. Dan juga perlu mohon maaf karena selama seminar atau training berlangsung, mereka menjadi sasaran tembak dari saya. Bulsit memang penting, tetapi mereka perlu ditaklukkan. Hehehehe. Mau tahu caranya? Gabung dengan AkademiTrainer ya. Hub 0812-1632-0707