Sembilan tahun yang lalu, 26 Desember 2004, tsunami melanda Aceh. Sebelum tahun baru 2005 saya sudah berada di Meulaboh menjadi relawan membantu para korban. Jeritan dan tangisan para korban yang menangis dalam pelukan saya masih bisa saya rasakan hingga saat ini.
Ketika itu, banyak orang di Meulaboh yang tiba-tiba memeluk saya ketika bertemu di lokasi kejadian. Mereka hilir mudik mencari sanak famili yang hilang sembari menangis tiada henti.
Ada seorang ibu yang kehilangan semua anggota keluarganya. Ia selamat karena tersangkut di pucuk pohon kelapa. Merinding dan meneteskan air mata jika saya mengingat kembali masa itu.
Sepekan kemudian saya sudah berada di Banda Aceh. Saya masih berkesempatan membantu mengangkat mayat-mayat yang jumlahnya begitu banyak. Namun, saya akui, fisik saya tidak sekuat ratusan pasukan FPI (Front Pembela Islam) yang dikomando Habib Rizieq yang begitu cekatan mengangkat dan menguburkan mayat.
Saya kemudian mencari alternatif program lain yang tidak mengandalkan kekuatan otot. Bersama tim relawan Dompet Dhuafa kami merancang berbagai aktivitas untuk meringankan beban para korban. Salah satunya adalah program Sekolah Ceria. Di sekolah itu tak ada pelajaran sekolah. Tugas para guru adalah membuat anak-anak ceria dan riang gembira, melupakan sejenak duka lara yang menimpa mereka.
Program ini mendapat respon luar biasa. Karena jumlah muridnya terus bertambah, kami merekrut relawan guru. Dari ratusan yang mendaftar terpilih 43 orang. Sebelum diterjunkan para guru ini kami training. Saya menjadi salah satu trainer yang ikut memberikan pembekalan.
Nah, saat aktif memberikan training inilah saya berkenalan dengan pimpinan bank BNI Syariah, bapak Rizqullah. Setelah melihat penampilan saya dan materi training yang saya berikan, beliau menawari saya mengisi program training untuk para pimpinan BNI Syariah. Beberapa bulan kemudian saya benar-benar memberikan training untuk para pimpinan BNI Syariah di Hotel Sahid, Jakarta. Inilah kontrak pribadi pertama kali saya sebagai trainer profesional.
Dari hasil training tersebut akhirnya saya dikontrak untuk memberikan training kepada seluruh karyawan BNI Syariah di seluruh Indonesia. Setiap Sabtu dan Ahad saya berkeliling memberikan training di lembaga keuangan syariah tersebut. Saya merasa telah menemsukan dunia baru yang lebih menantang, enjoy, asyik dan lebih “gue banget”.
Dan, satu tahun setelah tsunami Aceh, 26 Desember 2005, saya bertekad untuk menjadi trainer profesional. Maka, pada Januari 2006 saya serahkan jabatan Direktur Dompet Dhuafa Republika kepada para pendiri. Saya memutuskan untuk bergabung full time di perusahaan training PT Kubik Kreasi Sisilain.
Menjadi relawan memang tidak dibayar dengan uang. Namun, saya mendapatkan bayaran yang nilainya jauh lebih besar dan amat sulit dirupiahkan. Apa itu? Saya menemukan passion saya, menemukan hidup saya sehingga setiap hari saya tidak pernah merasa bekerja tapi sibuk menjalankan hobi. Kegiatan training telah menjadikan hidup saya menjadi benar-benar “gue banget, gitu loh!”.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
44 comments On Relawan Berbuah Passion
Inspiring!
benar, tugas kita memberi. urusan diberi, tugas penduduk langit.
trimakasih kek, saya buka web y langsung muncul tulisannya. hehe
Sama2 mas, semoga bisnismu lancar
Amin ya Allah ya rabbi
Subhanallah… Berkah menolong ikhlas yg terkena musibah. Insya Allah, mudah- mudahan dipermudah mendapat jannah. Amiin…
Ayo wujudkan kemampuanmu membuat kata2 indah dalam bentuk buku agar bisa dibaca banyak orang. Salam SuksesMulia
Subhanallah, kalo Allah sdh berkehendak memberi jalan rejeki ya Kek? Dari kisah ini,ayo kita ambil hikmahnya, luruskan niat dan sempurnakan ikhtiar, insy Allah ketemu “sapa sing tekun bakal tekan, sapa sing temen bakal tinemu” sptnya begitu nasihat org tua dl
Makasih Kek ilmunya, salam makin sukses dan mulia
Nasehat yg indah mas, dicatat 🙂
Kisah perjalanan hidup kakekku ini memang selalu menarik untuk disimak…karena selalu terselip pelajaran hidup
Saya yakin semua orang punya perjalanan yg menarik mas
Subhanallah… begitulah hidup, semuanya tunduk pada kehendak Sang Maha Berkehendak, balasan Allah sungguhlah berlipat-lipat dari daya upaya mahluqNya, Ya Allah tunjukillah hamba dan saudara-saudara mukmin kepada jalan kebaikan dan jalan dakwah, seperti Engkau menunjuki hamba-hambaMu yang sholih.
Λάmΐΐπ Yάªª Ŕõßßǻl Ąlάmΐΐπ . . . 🙂
Aamin YRA, saling memdoakan ya mas
Berarti Allah yang mempertemukan passion kakek ya? Hhe..
Semoga semakin tercapai kek visi dunia dan akheratnya.. Aamiin aamiin Allahumma aamiin 🙂
KerON
subhanallah, rezki yg tak disangka2 itu lah yg besar.
Apa kabar pak Kasman (bekas manajer)?
Jalan untuk menemukan passion begitu berliku,tetapi begitu ketemu.. Waahh Gue Banget gitu loh…
Yai berbagi crita pengalaman menemukan passion reek, ada aja jalan menemukan nya klo sungguh2, memang klo udah yg namanya passion itu pasti pas, dan memberi kepastian spt di SPBU pasti pas ukuran dan pelayanan nya pas dan mantab bek, pakek qolqolah qubro dlm ilmu tajwid, klo dlm istilah bola pas pas pas adl umpan pendek satu dua sentuhan cepat spt ala barca dan timnas U19 ketika juara Aff dan lolos piala asia, smoga yg pas mjd kan hati kita pas, salam sukses mulia dan salam satu jiwa
Λάmΐΐπ Yάªª Ŕõßßǻl Ąlάmΐΐπ. . . 🙂
Hidup Barca, hehehe
Mencari pasiion, dan berani lompat dari zona sekarang. Inspirasi pagi kek. Terimakasih
Jalan sang kakek JA melewati proses sebagai relawan untuk menemukan passionnya.
Kek, Tes STIFIn itu bs ya unt menemukan passion kita.?
Sangat bisa dan membantu
Subhanallah..
Balasan berbagi memang sangat dahsyat, Allah membalasnya berkali-kali lipat. Bukan hanya dengan materi tapi dengan berbagai hal yang kadang tak bisa diukur dengan materi.
Makasih atas inspirasinya pagi ini 🙂
Salam Sukses Mulia
Subhanallah.. benar2 hebat rencana اَللّهُ
Tugas kita membuat rencana dan biarkanlah Allah yang menghapus rencana-rencana yang akan menjerumuskan kita
Orang-orang hebat pasti punya kebiasaan berbagi. Makanya kami mengajak orang untuk hidup SuksesMulia.
Hebat !
Barang siapa mempermudah urusan pendukduk bumi, penhuni langit pun akan mempermudah urusan hamba tersebut.
Sukses mulia selalu kek
Mari berlomba memperbanyak mempermudah urusan orang lain
ini baru bener-bener kerang mutiara… kerON deh, Kek…. LanjutGaN…
Mas kapan makan sate klatak lagi 🙂
hehehe, ini mau mengKlatak-kan dr. Zaidul Akbar saja waktunya masih nggak pas… saya masuk JOgja, beliaunya terbang balik Jakarta… belum kerON memang…. maunya saya kasihtau bahwa makan daging kambing setiap hari itu menyehatkan krn itulah yg dilakukan Rasulullah dahulu, hehehee…
Mas kangen je…kapan bisa jumpa?
kasih tau enggak ya? hehe….
Subhanallah, ternyata keikhlasan berbuah rezeki yang berlimpah. Terimakasih atas inspirasinya yang dahsyat mas Jamil.
Tulisan-tulisanmu keren, ayo ditunggu bukunya 🙂
Wah saya senasib dg kakek jamil. Liburan semester pertama awal th 2005 sy jd relawan di banda aceh utk menyediakan air siap minum dan air bersih. Kemudian menjadi kajian skripsi saya dan sekarang saya bisnis di bidang water treatment untuk air bersih dan air minum serta pengolahan air limbah.
Wah kerON, semoga bisnisnya semakin SuksesMulia ya mas
Moga dari hasil tes STIFIn (Fi), saya menemukan passion saya sebagai Trainer. Bs seperti Kek Jamil. Ini, gue banget !.
Asyik, ayo ditunggu ikut WBT dan Trainer bootcamp 🙂
Menemukan passion juga proses ya kek…
Semua yang baik dan berdampak besaf pasti melalui proses agar teruji kualitasnya 🙂
Terimakasih pak Jamil atas pembelajarannya dan share pengalamannya di pembinaan pegawai BNPB, sentul… Semoga sy bisa meningkatkan 3 hal dalam hidup saya expert, aset dan epos.. Dan pastinya segera membuat proposal hidup saya #smg blm terlambat. Salam sukses dan mulia.