Persepsimu Kadang Keliru

Share this

Bagi orang Jawa, “unggah-ungguh” dan tatakrama itu penting. Apabila kita bertanya kepada orang di jalan sementara kita di dalam mobil, maka saya dididik oleh orang tua saya untuk turun lalu bertanya. Tak sopan bila bertanya langsung tanpa turun dari mobil. Walau terkadang tatakrama ini saya langgar karena saya buru-buru. Hehehe…

Sekarang bagaimana menurut Anda, apabila ada seorang anak membawa dua apel, kebetulan ibunya juga penggemar apel. Sang ibu kemudian meminta salah satunya dan respon sang anak justru kemudian menggigit kedua apel tersebut. Menurut Anda, apakah sikap dan perilaku anak ini termasuk kurang ajar?

Sang ibu yang dididik dengan budaya Jawa yang kental menyaksikan kejadian itu hampir keluar amarahnya. Tiba-tiba sang anak berkata, “Ibu, yang ditangan kananku ini lebih manis, jadi yang lebih manis ini buat ibu.” Mendengar suara lembut itu amarah sang ibu langsung meredup.

Persepsi itu memang dipengaruhi oleh budaya, agama, didikan, dan pengalaman. Persepsi yang mudah menghakimi akan menjerumuskan. Maka agama yang saya anut (Islam) sudah mengingatkan, “Sebagian dari buruk sangka (persepsi negatif) itu dosa.” Oleh karena itu jauhkan mudah “menghakimi” atau menilai sesuatu hanya berdasarkan persepsi kita semata, apalagi persepsi yang negatif.

Ingatlah, persepsi terkadang keliru maka tingkatkanlah ilmumu, luaskan pergaulanmu, perbaiki mentalmu agar tidak mudah keliru. Inilah nasihatku untuk diriku sendiri dan para pembaca yang saya cintai.

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook

Baca Juga  Relawan Berbuah Passion

6 comments On Persepsimu Kadang Keliru

Leave a Reply to Jamil Azzaini Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer