Mengeluh itu Merugikan

Share this

BusinessClassAda yang bertanya kepada saya, “Tidak capek pak, keliling terus memberikan seminar di beberapa propinsi dan beberapa negara?” Mendengar pertanyaan itu biasanya saya hanya tersenyum dan menjawab, “Semua hal itu menyenangkan bila kita nikmati.”

Sebenarnya, sebagai manusia biasa tentu saya lelah, tetapi saya tidak ingin mengumbar keluhan. Pengalaman saya, rasa lelah itu bisa diturunkan kadarnya bila kita tidak mudah mengeluh. Cara lain untuk mengurangi lelah adalah memeluk istri dengan hangat sekaligus bermanja layaknya “anak bungsu”.

Cobalah bermain dengan anak-anak dan lupakan pekerjaan, secara perlahan rasa lelah itu akan menjauh. Selain itu, menangis saat mengadu dan bersyukur kepada Allah SWT sebelum waktu Subuh itu sangat mujarab sebagai obat lelah.

Saya berusaha menghindari mengeluh. Sebab bila kita mengeluh itu pertanda bahwa kita tak sanggup mengerjakan amanah yang telah diberikan kepada kita. Bahayanya, Sang Maha Pemberi rezeki akan mengurang order atau pekerjaan yang diberikan kepada kepada kita karena kita dianggap tidak kuat menanggung beban itu. Mengeluh bisa membuat rezeki menjauh.

Daripada mengeluh akan lebih baik bila kita bermohon diberi kekuatan tambahan agar kita sanggup melakukan banyak pekerjaan yang datang silih berganti. Nikmati dan syukuri karunia yang terbentang di depan mata.

Mengeluh juga menjauhkan jodoh. Saya sudah berhasil menjodohkan 19 pasangan. Tetapi yang gagal jauh lebih banyak. Hehehehe… Maklum belum profesional. Mengapa kebanyakan calon pasangan mundur? Salah satunya karena orang yang ia incar untuk dijadikan pasangan sangat sering mengeluh.

Janganlah kita menjadi manusia pengeluh. Saat kuliah, mengeluh dosennya “killer” dan susah ditemui. Setelah wisuda mengeluh susah cari kerja tetapi setelah kerja mengeluh banyak pekerjaan dan gaji tak layak. Sebelum menikah mengeluh tidak enak hidup sendiri tetapi setelah menikah mengeluh beban hidup semakin bertambah.

Baca Juga  Pemenang Buku ON

Sungguh orang-orang yang hobinya mengeluh memang tak layak digaji besar dan tak layak karirnya meroket. Mereka juga tak layak hidup harmonis dalam keluarga. Pengeluh juga tak layak punya banyak sahabat. Mereka lebih pantas hidup menderita, keuangan yang semakin sulit dan kehidupan rumah tangga yang semakin hampa. Mau?

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

Keterangan foto:
Rehat melepas lelah dengan duduk santai dan tidur di pesawat.


WBT batch 10


31 comments On Mengeluh itu Merugikan

Leave a Reply to akbar surya Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer