Manusia Tanggung

Share this

Betapa banyak orang ketika ditanya “apa profesi Anda?” mereka bingung menjawabnya. Padahal tanpa kejelasan profesi seseorang sulit punya prestasi. Mereka kerja asal kerja, hanya menjalankan rutinitas belaka. Saya jadi teringat ucapan guru saya, “Bila hidup hanya untuk kerja dan cari makan, kerbau pun melakukannya.”

Ada juga fenomena orang yang bergonta-ganti profesi. Bulan ini menjadi pengusaha, beberapa bulan kemudian jadi pengamat. Setelah ikut training Training for Trainer ia memutuskan menjadi trainer. Ketika order training sepi ia ikut MLM. Tidak berapa lama kemudian ia memutuskan menjalani bisnis coach. Setelah kliennya tak ada yang berhasil, ia memutuskan menjadi konsultan politik.

Menurut saya, kelompok manusia seperti itu adalah “manusia tanggung”. Yang juga termasuk “manusia tanggung” adalah orang yang bekerja sembari menjalankan bisnis pribadi. Terkadang jam kantor ia gunakan untuk keperluan bisnisnya. Hasilnya? Prestasi di kantor biasa-biasa saja, bisnisnya juga untungnya tak seberapa.

Jangan jadi “manusia tanggung” karena itu pertanda Anda bingung. Tidak pernah ada dalam sejarah jenis “manusia tanggung” ini menjadi manusia hebat. Segera, jelas dan tegas tentukan apa profesi Anda. Profesi yang saya maksud adalah apa pilihan peran tertentu sebagai panggilan hidup dan sekaligus sumber penghidupan bagi Anda.

Setelah Anda menentukan apa profesi Anda, lakukan program “penggemblengan” profesi Anda. Asah terus menerus keahlian Anda. Carilah coach, mentor dan sparing partner Anda. Carilah selalu momentum yang bisa meningkatkan “kelas” Anda.

Pastikan “otot keahlian” Anda terlatih dan terbentuk. Setelah itu naikkan terus kapasitas diri Anda. Lakukan aksi-aksi yang selalu meningkatkan derajat Anda. Konsistensi Anda dalam menggembleng profesi Anda akan melahirkan pengakuan dari orang lain bahwa memang Anda expert di bidang yang Anda tekuni.

Baca Juga  Tiga Investasi Wajib

Pengakuan expertise dari orang lain kepada Anda tidak akan terjadi bila Anda menjadi “manusia tanggung”. Anda hanya akan menjadi manusia rata-rata dan berharga murah. Mengapa? Karena Anda pasti tidak punya program “penggemblengan” yang konsisten. Tentu Anda tak mau hidup hanya asal kerja dan cari makan, bukan? Bertaubatlah wahai “manusia tanggung”.

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

47 comments On Manusia Tanggung

  • Kena deh … kayaknya memang harus konsultasi langsung nih sama kek Jamil … 🙂

    Salam SuksesMulia

  • Tetap enjoy jadi #ProfesionalJobless ….

    Salam SuksesMulia ….

  • jleb..

    makasih atas inspirasinya pagi ini Kek..
    Salam SuksesMulia

  • syarah khaerunnisa

    kesindir terus baca tulisan kakek akhir-akhir ini. sindiran yang bermanfaat dan bikin mikir. jazakallah kek 🙂

  • Hahahahahaha,,,,,,kakek ngakak jg ni. Allahhhh, sy masih muda perlu belajar dr yg berpengalaman. Klo sy di twitter nanggung y kek, kadang dagang buku, kadang buka pelatihan menulis, kadang konsultan sukses muda, kadang dagang follower, kadang dagang iklan. Haruuuuhhh

  • “Bila hidup hanya untuk kerja dan cari makan, kerbau pun melakukannya.” ucapan guru bologiyah Kek ?

  • Jlen… kerja sambil bisnis pribadi.. aku banget 🙁

    • Apa kabar mas? Kapan bisa ngobrol2?

      • Tulisan yang menarik pak Jamil, posisi sekarang saya ada di dua kegiatan besar saat ini, dalam kegiatan ekonomi saya berbisnis dan dalam kehidupan sosial saya aktif di lembaga perzakatan. Apakah ini termasuk yang “tanggung”, @ Mas Teddy apa kabar?

  • Tulisan nya jos yai, menginspirasi, nendang bngt, njenengan memang inspirator bangsa, persis upaya indra sjafri utk membentuk tim yg tangguh berkualitas dan tdk tanggung, timnas U19 terus melakukan sparing partner dg berbagai karakter tim dlm tur nusantara, tur timur tengah dan tur eropa utk meningkatkan kualitas permainan dg tujuan juara piala dunia, menurut saya njenengan hrs jd presiden indonesia utk merubah jd Indonesia yg maju, sejahtera, tentrem, berdaulat, adil makmur dan sukses mulia utk rakjat indonesa

  • KerON tulisannya Kek.

    Biasanya kita jadi Manusia Tanggung karena tidak tahu Passion kita sebenarnya. Yang Kita ASAH adalah kelemahan kita.

    Moga saya bisa moveON dari “Manusia Tanggung” ke “Manusia Expert & Manfaat”.

  • Jlebbbb …
    Kena lagi ..
    Kerja sambil jualan online ..
    Hiks .. Hiks ..
    Ampunn kek …
    Walopun jualan sebelum jam kerja, pas break istirahat & setelah jam kerja, apa itu msh ttep salah kek ??

    Sebelum dimarahin boss, sdh diingetin dluan ma kek JA,
    Makasih kek “sindirannya”, ngena banget , passss !!!!
    Hhehehehe

    • Princess Amanda @Princess_Coach9

      Super KerON gurunda tulisan pagi….manda udah mantap dengan pilihan manda….hanya akan pny 1branding dan bukunya pun akan di tulis sesuai my branding…..sejak STIFIn wktu itu loh gurunda…alhamdulillah lsg fokus dan ga jd manusia tanggung lagi…
      Ssssttt nnti konsul lebih lanjut di WBT ya gurunda…..:)

      Salam SuksesMulia

  • Waduuuuhhh… Lha saya malah masih kaum “kodok tanggung” Kek, amphibi… 😀
    Kapan ya saya berani jadi “manusia”?

  • Kena banget Kek, Ingin Hafal Alqur’an, pekerjaan di bidang IT, lagi nyoba jualan online, ingin belajar b.inggris agar lulus toefl 550 utk S3 luar negri, sering ngisi pengajian anak smp, pengen sering2 dengan istri & anak. Kayak nya harus fokus 1 aja ya kek? kalau saya fokus di 1 bidang, apakah yg lainnya harus di tinggalkan. mohon pencerahannya Kek. terima kasih

  • Aduuuh…. manusia tanggung, aku bukan ya…? tak koreksi diri dulu kek… kayaknya iya…e. masih kelompok mediocre. coach, mentor, sparing via on line ada ga ya?

  • laksanakan….! 😀

  • terasa banget, mas jamil mmg inspirator hebat. tulisan ini sangat nendang dan ispiratif. trims
    salam sukses mulia..

  • ikut WBT biar GROW ah…

  • Alhamdulillah kek dengan #ProposalHidup dan PassiON insyaAllah jalan kedepan semakin terang benderang…

    Salam #SuksesMulia #Peeeluuuxxx 🙂

  • Jlebb… Saya bgt itu kek kerja sambil jalanin bisnis. Kdg klo di kantor lg nganggur ya saya urusin bisnis. Salah ya kek? Hiks…

  • abis baca ini jd mikir, apa ya profesi sy… hhhmmmm

  • Abdurakhman Rasyid

    Keren Kek Jamil artikelnya. Bikin tambah semangat untuk expert disebuah bidang.
    Matur suwun kek,,

  • Rifqi Ramdhani

    Kek, saya cita-cita menjadi Dosen sambil menjadi Freelancer juga di industri kreatif(sperti Desain Grafis, Illustrasi, dll). Saya suka mengajar, dan dengan menjadi Dosen, kemungkinan akan ada waktu senggang yg bisa saya manfaat kan untuk mencari rezeki dari hal2 lainnya, seperti freelancing atau mengelola bisnis, apa itu termasuk kategori tanggung? tolong dijawab ya 🙂

    Salam Sukses Mulia 😀

    • Tregantung. Kalau freelancernya tidak berhubungan dengan pekerjaanmu sebagai dosen, itu tanggung. Mengapa kau fokus jadi dosen terbaik dan terus jadi rektor? Atau kenapa gak jadi orang yang ahli di industri kreatif?

  • inspirasinya ngena banget kek…..mau tobat profesi masih terlalu banyak pertimbangan ni …….sambil mencoba usaha yang baru tapi belum berani melepaskan pekerjaan yang lama……..solusinya gmn ni kek……….

  • Muhammad Abdul Manan

    saya juga kek, masih kerja sambil ngurus bisnis pribadi,…. tapi InsyaAllah saya berusaha membagi waktu, waktu jam kerja ya kerja maksimal, waktu ngurus bisnis ya digunakan maksimal,…. tapi target saya fokus ke bisnis pribadi ke depan kek. Dan saya pun sudah membicarakan ke ibu saya Dan minta do’a supaya bisnis pribadi lancar supaya bisa segera lepas dari kerja yang sekarang…..

  • guru …gimana caranya meyakinkan istri dan keluarganya agar mereka yakin dengan hasrat saya di bidang usaha,
    karena selama ini saya pekerja dan berbisnis juga….dan gaji saya sebagai pekerja masih lebih besar dibandingkan
    dari hasil usaha…

  • Kena Banget… orang jawa bilang “mak jlebb”

  • Inspiring… Thanks Kek…

  • M Faqih Irsyad

    asslamualaikum pak jamil.. sya mau bertanya.. terkadang hidup tidak seperti yang impikan, Misalnya antara gelar sarjana dan profesi tidak seirama..dikarenakan sulinya mencari pekerjaan sehingga ia melakukan itu,,, pertanyaanya, itu termsuk golongan yang tanggung juga pak?

  • Bismillan.. gk ada toleransi lgi bener2 kudu taubat..

Leave a Reply to ela nurmala Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer