Makna

Share this

Dinar ApriyantoPagi itu, di teras masjid, seorang nenek berusia sekitar 80 tahun berjalan pelan dengan tubuhnya yang terbungkuk. Setengah tubuhnya masih berselimut mukena putih kusut yang sudah berubah warna sedikit kecoklatan. Garis-garis di wajahnya nampak sekali memperlihatkan begitu ‘sepuh’nya beliau bila dilihat dari fisik, memang hampir-hampir keistimewaan beliau tak nampak lagi.
 
Namun siapa sangka kalau Nenek yang sudah hampir berusia 80 tahun ini tergolong istimewa. Kata orang-orang, nenek ini sebenarnya terbilang buta huruf. Karena beliau juga sama sekali tidak pernah sekolah. Tapi faktanya, beliau mampu membaca dan menulis ulang ayat-ayat Al Qur’an.
 
Sudah menjadi kebiasaan beliau setelah selesai sholat magrib di masjid hampir selalu menyendiri di masjid untuk menghafal ayat-ayat Qur’an. Untuk menghafal ayat-ayat Qur’an, beliau sengaja diucapkan dengan suara yang cukup keras.
 
Nenek yang baru saya kenal empat tahun belakangan ini adalah seorang Nenek yang rajin berjama’ah di Masjid. Perkenalan beliau dengan saya, karena teramat sering beliau bertanya sesuatu pada saya. Bertanya bukan seputar ‘keluhan hidup’. Namun justru beliau sering bertanya tentang terjemahan ayat-ayat dalam Al Qur’an.
 
Suatu pagi sesudah shubuh, beliau menemui saya dan bertanya (dalam bahasa Jawa), “Mas, apa makna kata dalam Al Qur’an ‘Wala tay ‘asu min rahmatillah…’
 
“Itu terjemahannya, Janganlah berputus asa dari rahmat Alloh!” jawab saya kepada nenek itu.
 
Lalu nenek itupun berkata lagi (dalam bahasa Jawa), “Apa itu putus asa mas? Maklum mas, saya nggak tahu makna kata dalam Bahasa Indonesia!?”
 
Saat saya melihat Al Qur’an dipegangnya, ternyata memang beliau memiliki Al Qur’an terjemahan dengan bahasa Jawa. Lalu sayapun berusaha menjelaskan makna putus asa dalam Bahasa Jawa.
 
Subhanalloh, begitu dalam makna pertemuan saya dengan nenek itu. Sayapun sempet termenung-menung beberapa saat.
 
Mungkin beliau buta huruf, dan bisa jadi itu yang membuatnya tidak tahu makna dari ‘Jangan putus asa’. Namun menurut saya, sebaliknya. Justru nenek ini benar-benar lebih memahami makna ‘Jangan putus asa atas rahmat Allah’.
 
Upaya beliau menghafal ayat-ayat Al-Qur’an, meskipun usianya sudah cukup tua menunjukkan beliau tak pernah putus asa untuk selalu bisa. Nenek ini adalah teladan yang begitu istiqomah menjaga makna kualitas dirinya atas rahmat Allah.
 
Diantara kita banyak yang mengenyam pendidikan tinggi, bahkan sekolah hingga ke luar negri. Namun tak jarang mereka memahami makna sebuah kata hanya diucapan dan ingatan saja. Tapi untuk melakukannya, terkadang tidak bisa.
 
 
Tulisan dikirim oleh Dinar Apriyanto

Baca Juga  Tak Pernah Menyerah

28 comments On Makna

Leave a Reply to princess amanda Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer