Ketagihan Kopi

Share this

Saya dulu tidak menyukai kopi. Namun, sejak menjadi relawan di Aceh saat terjadi tsunami, saya jadi suka kopi. Melakukan pekerjaan baru, menangani para pengungsi dan korban tsunami dengan berbagai ragam dampaknya membuat saya “stress”. Salah satu obatnya adalah ngopi di Ule Kareng Nangroe Aceh Darussalam. Kebiasaan ngopi pun berlanjut hingga sekarang.

Kebiasaan yang sudah berlangsung lama biasanya sulit dihentikan. Tanpa niat dan kemauan yang kuat kebiasaan itu akan terbawa hingga tua. Termasuk kebiasaan ngopi. Apabila sudah menjadi kebiasaan maka kapanpun dan dimanapun orang akan melakukannya.

Dikisahkan, di bulan puasa, ada seorang karyawan mengajak teman kantornya sholat dzuhur di masjid perusahaan, “Bro, sholat berjamaah yok!” Temannya menjawab, “Sebentar gue nerusin ngopi dulu, tanggung.” Sang karyawan terkejut, “Gila loe! Puasa loe batal tahu!”

Temannya menjawab, “Kemarin gue sudah nanya ustadz, yang membatalkan puasa makan dan minum, kalau ngopi gak mbatalin puasa” Karyawan yang paham agama itu tentu protes, “Ustadz yang mana, bro? Dalilnya apaan ngopi gak mbatalin puasa?”

Sang teman balik protes, “Brisik kamu, gue lebih percaya ustadz daripada kamu!” Dengan sedikit agak jengkel karyawan itu berkata, “Ya sudah gue ke masjid duluan, ya.” Sang teman menjawab, “Bareng aza, gue ngopinya sudah selesai. Alhamdulillah, flash disknya masih muat. Setiap hari gue ngopi tulisan-tulisan Jamil Azzaini dari webnya.” Hehehehe…

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? FOLLOW saya di twitter: @jamilazzaini. Atau, LIKE saya di facebook

Baca Juga  Durian Runtuh

13 comments On Ketagihan Kopi

Leave a Reply to abdul hafid 1453 Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer