Cemburu Salah Alamat

Share this

Siapa orang terdekat di keluarga Anda selain anggota keluarga dan saudara? Jawabannya tentu beragam. Namun saya yakin ada yang menjawab, tetangga, asisten rumah tangga, sopir, teman kuliah dan lain-lain. Jangan lupa, siapapun kita punya kewajiban menanamkan nilai-nilai kebaikan dan keimanan kepada orang yang terdekat.

Orang-orang di sekitar kita termasuk kita tentunya perlu di up-grade wawasannya, etika dan akhlaknya maupun nilai-nilai spiritualnya. Apabila tidak, anggota keluarga kita bisa mendapatkan “cipratan” keburukan dari orang tersebut. Dalam jangka panjang, keburukan yang berulang dilakukan bisa menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan.

Contoh berikut adalah cerita suatu keluarga yang abai memerhatikan nilai-nilai spiritual dan etika. Dikisahkan, seorang ibu rumah tangga memarahi asisten rumah tangganya dengan kata-kata yang sangat kotor dan melecehkan. Sang ibu itu betkata, “Dasar kamu orang miskin, bodoh, rendah dan lemah.”

Mendengar cacian itu, sang asisten tak kuasa menahan emosinya dan membalas dengan ucapan, “Saya memang orang lemah bu, tapi setidaknya di atas kasur saya lebih hebat dibandingkan ibu.”

Mendengar jawaban itu, sang ibu terkejut. Rasa cemburu, amarah dan emosi menjadi satu. Dia berpikir, “Kok tega-teganya suamiku melakukan ‘hubungan’ dengan pembantunya. Dan lebih tega lagi, kok suamiku menceritakan hal yang pribadi ini kepada pembantu.”

Maka sang ibu menghardik asisten rumah tangga itu, “Hah? Berapa kali kamu melakukan itu dengan suamiku. Suamiku ngomong apa sama kamu?”

Dengan enteng asisten rumah tangga itu menjawab, “Yang cerita bukan suami ibu kok, tapi sopir ibu.”

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

Baca Juga  Menikahi Seorang Nenek

5 comments On Cemburu Salah Alamat

Leave a Reply to ali samsudin Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer