Tadi malam saya berdiskusi dengan istri tentang bagaimana melahirkan trainer-trainer yang berkarakter. Salah satu yang harus dilakukan adalah support pasangan hidup dan keluarganya. Para trainer tak boleh hanya memikat di atas panggung tetapi mendapat penilaian yang rendah tentang perilaku dan karakternya dari orang terdekatnya.
Usai diskusi, pikiranku melayang ke wajah di balik ketegaran bapakku menghadapi berbagai ujian, hinaan dan kepahitan hidup. Wajah yang kini mulai renta itu adalah wajah ibuku. Wanita ini tak lulus dari Sekolah Rakyat atau setara SD. Tetapi bagi saya, ia adalah guru besar kehidupan yang sulit dicari tandingannya –Kerinduanku akhirnya kutuangkan dalam kulwit #RinduIbu di akun twiterku tadi malam.
Ibuku luar biasa, dia sangat berbeda denganku. Setiap jumpa dan kemudian berpisah dengannya ibuku selalu berkata, “Maaf, ibu tidak bisa memberi apa-apa kecuali doa.”
Ucapan itu terkadang menamparku. Ibuku yang sudah begitu banyak memberi pengorbanan, perhatian dan rasa cinta yang tiada tara masih berkata “maaf ibu tidak bisa memberi apa-apa”. Sementara aku, hanya cium tangan, memberi rupiah yang tak lebih dari 10 persen penghasilanku sudah merasa menjadi anak yang berbakti.
Ibuku tak merasa banyak berbuat kepadaku padahal kebaikan kepadaku amat sulit untuk dihitung. Sementara aku sudah merasa menjadi anak yang taat dan hebat hanya dengan sekelumit kebaikanku. Oh, betapa mulianya ibuku dan betapa naifnya diriku…
Bila aku sakit, ibuku rela menempuh perjalanan ratusan kilometer dan menyeberangi lautan hanya seledar ingin menciumku. Sementara bila ibuku sakit, aku hanya mengangkat telepon untuk berkata, “Maaf, aku tak bisa menemani ibu.”
Oh, betapa bedanya aku dengan ibuku. Ia segera meninggalkan semua kesibukannya hanya untuk jumpa dengan anaknya. Sementara aku selalu beralasan sibuk untuk bisa menemaninya saat ia berbaring lemah karena sakitnya.
Saat aku sekolah dan kuliah, ibuku rela datang meminjam hutang walau mungkin mendapat cacian dari yang punya uang. Tetapi kini aku tega-teganya berkata, “Maaf ibu, belum bisa banyak membantu, aku masih harus mengembangkan bisnis dan keluargaku.” Saat seperti itu ibuku hanya berkata, “Ibu bahagia bila melihat kamu dan keluargamu bahagia. Ibu tak minta apa-apa darimu kecuali doa usai sholatmu.” Oh ibu, aku semakin malu…
Sebelum tidur aku menangis, betapa baktiku kepada ibuku belum seberapa. Dalam pelukan istriku, kukirimkan doa untuk ibuku, “Ya Allah jaga ibuku. Muliakan ibuku. Beri ia tempat terhormat di dunia dan berikan ia mahkota terindah di surga-Mu kelak.” Ah, betapa hinanya aku, karena hanya bisa menangis dan mengirimkan doa di usiaku yang semakin tua…
Itu bedaku dengan ibuku. Apa bedamu dengan ibumu?
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini
62 comments On Bedanya Ibu dan Aku
Aamiin jadi Sedih kek baca Artikel ini,Kangen Mamah…:(
Pagi-pagi sdh buat menangis kek… Ya Allah, muliakanlah ibuku dan ibu2 yang lain di dunia dan akhirat… Aamiin..
Terima kasih sharing pagi nya, kek… *salim
Subhanallah kek….Semoga aku bisa lebih berbakti lagi kpd orangtua walaupun ibu sudah tiada.Dengan selalu mengirimkannya doa,semoga beliau diberikan tempat terindah disana.Aminnn
Aamiin YRA. Ayo mas kirim doa
subhanallah…ummi saya selalu bilang kalau telpon yg penting kalian sehat dan langgeng rumah tangganya ummi sudah senang;(( kangen ummi…
ya Allah, nampar banget.
JazakAllah kek Jamil, mengingatkan saya untuk lebih berbakti kepada orang tua. Minta doanya ya kek, alhamdulillah orang tua masih ada. Semoga saya bisa lebih sadar betapa besarnya pengorbanan orang tua saya selama ini ;(
Nangiss aja, ga mau koment banyak 🙁
Hah? Kirain orang thingking gak bisa nangis 🙂
Ya Rabb ampuni aku yang masih kurang berbakti pada ibuku dan izinkan aku dpt membahagiakannya dan tempatkan beliau di surga firdaus bersama seluruh keluarga khususnya anak2nya. Aamiin.
SyukrON Kek atas nasihatnya. Sejak baca kultwit #RinduIbu saya lebih semangat untuk meningkatkan bakti pada Ibu. Salam SuksesMulia 🙂
Aamiin YRA. Kita harus rajin kirim doa pak. Makasar aman?
Ibu…. Ibu… Ibu… Pertama kedua dan ketiga ketika kita para sahabat bertanya kepada Rasul. Siapa yang kita Muliakan Rasul? Ibu Maafkan aku, belum bisa banyak berbakti.. “Ya Allah ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan kasih sayangilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah menyayangiku waktu aku masih kecil” Maafkan aku belum bisa banyak berbakti… Ibu Ibu Ibu.
Aamiin YRA. Walau kita kirim doa tiap hari cinta ibu tak akan berbalas. Mari perbanyak juga amal sholeh
Semoga kita semua bisa membahagiakan Ibu kita…
Aamiin. Apa kabar mas Selamet? Lama tak jumpa
Memang kyai jamil ini the real inspirator bangsa, saluto damel pak yai jamil
Lho salut bagaimana mas, saya masih belum bakti sama ibi
Terimakasih atas nasehatnya dan pencerahannya kek, memang kadang kita merasa sudah berbuat maksimal dan merasa menjadi anak yang berbakti padahal kalau dibandingkan dengan pengorbanan orangtua apalagi ibu buat kehidupan kita rasanya balasan yang kita berikan belum ada apa-apanya.
Salam SuksesMulia
Ga…bisa komen, hanya air mata yg menetes.. Ya…Allah Tolong jaga ibuku sebagai mana beliau menjaga aku sedari kecil aamin…. #RinduIbuku
Aamiin Yaa Robbal’aalamin
Speechless……#nampar banget tulisannya kek…..membuat lantai banjir…mengingat sejak Idul Adha ibu gk bsa dihubungi
Serasa di tampar oleh kek jamil lewat tulisan ini
Beda sekali aku dg ibuku…ada saat2 ibu sms dini hari,membangunkan aku untuk minta sama Alloh berdoa untuk kebaikan anak2ku..bukan untuk kebaikannya..ibuku selalu membawa makanan oleh2 kampung ,walaupun repotnya dijalan…aku gak seperti ibu,terimakasih kek..pengingatnya semoga jadi amal sholeh…
jadi berasa di tampar kek..
Syukron katsir!!,,
Robbighfirlii waliwalidayya warhamhuma kama robbayaani soghiro..
Ya ALLAH aku bersyukur rumah tempat ke sekeluarga tinggal jaraknya hanya 100 meter dari rumah ibuku
Ya ALLAH aku bersyukur dikaruniai seorang istri yang selalu membagi kue buatannya untuk ibuku tercinta
(semoga nggak ada yang ngiri)
Salam buat ibunda tercinta ya mas
Baca, tak terasa air mata menetas di pipi (imagine langsung ke rumah ibuku).
Ya Allah, pengen nangis kek, jadi pengen nulis tentang ibu juga 🙁
Kakek adalah inspirasi agar saya terus menulis!
🙂
*peluk dari Semarang
Baca ceritanya, Ŝαųåª Ĵάdĩ nelongso kek,,.. Ŝαųåª pengen banget bĩƨα berbakti pd ibu dάή bapak, bisa memberangkatkan haji mereka.. Mengabulkan keinginannya.. Tp Ŝαųåª bέℓυ̲m bisa kek, ekonomi masih terpuruk.. Ibuuu, maafin aq
Hikz … Hikz… Hikz…
Makasih Kek artikelnya yang udah buat saya semakin sadar bahwa Ibu saya adalah SuperHero tiada tara
(╥﹏╥)
Bapak yg laki2 aja bisa merasa begitu. Bapak bisa berbakti lebih banyak. Laki2 punya pilihan itu.
Kami yg perempuan tidak bisa membalas bakti dgn bakti ke ibu kami karena baktinya perempuan adl ke suami, sementara tdk semua suami menganggap mertua menjadi orang tua sendiri. Itu lebih menyedihkan..
Bakti ke suami secara tidak langsung bakti ke ibu. Salam SuksesMulia
Yang lebih sedih lagi Kek, cerita teman saya yang jadi guru sebuah SMA negeri, ada 10 anak terlambat sekolah, dites doa untuk orang tua. Hanya 2 orang yang hafal. Sisanya tidak tahu ato jawaban asal-asalan.
Waduh, prihatin 🙂
:(..jd..kangen..ibu.. 🙁
Pagi yg cerah di awali dengan do,a saat dhuha untuk kedua orang tua ,terutama untuk ibu. Teringat kebahagiaan ibu saat kami sekeluarga di suruh datang ke rumah hanya sekedar untuk mencicipi masakannya…..dan ibu yang datang pertama kali , saat kami di timpa musibah. Makasih kek utk mengingatkan kami agar selalu memuliakan dan mendoakan kedua orang tua, terutama ibu…….
Salam buat ibunda ya
kek… srrasa ditampar batinku.
ingat umy yg di rumah.
beliau yg sendirian mencari biaya kuliaku yg tidak sedikit.
aku bukn org yg suka menyesal. tpi kali ini aku sanat nyesal dnsangat sangat menyesal. kuvpernah mengecewakan beliau.memukuk batin beliau…
entah dari mana bercerita. yg aku rasa hanya kerinduan … rindu dengan pelukannya. .
7buulan tidak bertemu. serasa seabad.
Kirim doa dan jangan tunda2 berbuat kebaikan kepadanya
Nggak bisa berkomentar tentang semua kebaikan mama kepada saya. Jazakallah kek Jamil telah mengingatkan saya :’)
Ibuku jd tulang punggung keluarga sejak aku umur 12 thn,, sedangkan aku membalas dgn sisa uang gajiku.. astaghfirullah.. T_T
Subhannallah…makin kuat tekad…ibu kemarin minta ingin naik haji…insyaallah saya kumpulkan semua tabungan untuk mewujudkan niat ibu…doakan saya kek
Saya kirim doa semoga dilapanhkan rezekinya, al fatihah
1 kalimat yang hampir tak pernah tertinggal dari lisan ibuku : “moga-moga pada waras kabeh” ( semoga semua sehat / selamat ). ” maaf ibu setiap kali kau rindu, aku blm bisa mengunjungimu. jazakallohu khoiron pak jamil tlah mengingatkan. Kapan lagi ada acara brsama ‘inspirator sukses mulia’ di perwira aba special alumni ?
Salam buat ibunda ya. Salam SuksesMulia dan salam kenal
:(((( ya Allah
JazakAllah kek Jamil, mengingatkan aku untuk lebih berbakti kepada orang tua dan mertuaku. Minta doanya ya kek, alhamdulillah orang tua dan mertua masih ada. Semoga aku bisa lebih sadar betapa besarnya pengorbanan beliau, *salim
Kata rosul sungguh rugi orang yang masih hidup bersama orang tuanya tidak mampu mengantarkannyan ke Surga. Mari kita rawat orang tua kita
Mewek jdnya dah pagi”…Ibu maafkan aku yg blm blsa berbakti pdmu..
Sodorin tissuuu
Saya jadi teringat Ibuku yang selalu menyediakan segalanya untuk aku meski dalam kekurangan, saya jadi sedih sebab belum sempat membahagiakannya beliau sudah menghadap Allah SWT. Semoga surga sebagai tempatmu merasakan bahagia yang abadi amiiin
Saya bangu kirim doa ya
ya Allah jaga ibu 🙁
ibuku luar biasa….
Yaa Allah jaga ibu ku, lindungi ibuku sehatkan ibuku limpahkah kasih sayangmu pada ibuku. Aamiin Yaa Rahman
Kek jadi bikin aku tambah kangen ibu, makin semangat bekerja buat nyenengin hati ibu. Salam sukses kek Jami
Titip salam kenal buat ibunda ya. Salam SuksesMulia
Subhanallah saya kangen ibu kek…~ >_<
Ibu sy sakit ginjal sejak 8thn yl. Akhir akhir ini fikirannya srg terganggu, kt dokter krn pengaruh penyakitnya dan obat2an. Sdr yg lain menyarankan dibawa ke dr jiwa. Tp sy yg gigih menentang, doakan sy istiqomah dlm merawat ibu. Semoga mjd bekal sy kelak menghadap ilahi rabbi….
Semoga surga balasan buatmu kelak. Salam buat ibunda agar dia tetap sabar. Sebab bila sabar itu menggugurkan dosa
saya baru sempet baca kek…
terimakasih atas tulisan ini yg bisa menggores hati saya.
semoga tetesan air mata ini bisa menghapus sedikit demi sedikit dosa saya ke IBU.
IBU saya wanita terhebat, beliau ditinggal meninggal AYAH umur 26 tahun dan AYAH meninggal umur 31 tahun dan sampai saat ini IBU belum menikah lagi. dan mulai terpikir dan selalu menghantui pikiran dan hati klo IBU nanti saya tinggal menikah gimana ? siapa yg merawat ? dan sekarang beliau mulai masuk di usia senja 55 tahun sedangkan Kakak saya sudah hijrah bersama istrinya.
oh IBU maafkan anakmu….
Ibu yang luar biasa. Kirim salam dan doa buat ibu
Semakin kangen mmak..
Kangen itu obatnya jumpa
terima kasih artikelnya.. ibu saya juga sangat luar biasa. rela berhutang demi kelangsungan hidup kami. anak-anaknya. belum banyak yang bisa saya berikan buat ibu, hingga akhir hayatnya.
berdiri bulu romaku…inget ketika nyusahin Ibu