Bagaimana Masa Lalu Anda?

Share this

Banyak orang yang menyalahkan masa lalunya. Mereka beralasan tak bisa sukses karena masa lalunya yang kelam. Padahal setelah saya bicara dengan mereka, masa lalunya tidaklah sekelam yang saya hadapi. Hehehehe… Saya sering berkata kepada mereka yang mengeluh kepada saya, “Mari kita adu, siapa yang lebih kelam masa lalunya, saya atau Anda?” Setelah diadu, saya lebih banyak menang.

Masa lalu yang buruk menurut saya sulit atau bahkan tak bisa dihapus. Sampai sekarangpun saya masih ingat sebagian besar kelam dan getirnya perjalanan hidup yang pernah saya lalui. Tapi kita tidak boleh terjebak oleh derita masa lalu. Agar kenangan buruk masa lalu tak menjadi beban, saya melakukan tiga hal berikut ini.

Pertama, mentertawakan masa lalu. Bila ingat kejadian beberapa kali diludahi teman saya, maka kemudian saya berkata dalam hati, “Ya, terang saja dia meludahi saya. Keringat saya bau, mandi gak pakai sabun, bajunya tiga hari gak ganti. Jarang sikat gigi. Saya juga ogah kalau harus dekat dengan orang seperti ini. Dan, itulah saya ketika itu.” Hehehe… Saya memang tidak tahu diri saat kejadian itu.

Kedua, berterima kasih kepada masa lalu. Dari SMP hingga mahasiswa, saya enam kali “nembak” cewek dan semuanya ditolak. Bahkan ada yang disertai hinaan dan merendahkan saya. Kini saya berterima kasih dengan kejadian itu. Andai ketika itu diterima, mungkin saya terjebak dalam pergaulan bebas dan gelimang dosa yang berlimpah. Mengapa? Karena, ketika itu saya termasuk orang yang imannya masih sangat rapuh.

Ketiga, kejadian itu terjadi agar kita tak merasa suci. Setiap kali saya merasa menjadi orang baik saya teringat apa yang pernah saya lakukan pada masa lalu: Saya pernah menjadi penjudi saat SMP. Saya sering ngomongin dan menghina orang saat mereka tak ada. Saya pernah makan uang yang bukan hak saya. Perilaku buruk ini dan perilaku yang lebih buruk yang pernah saya lakukan di masa lalu membuat saya merasa tak pantas merasa “suci” dibandingkan yang lain.

Baca Juga  Jangan Terjebak Masa Lalu

Hidup bukan untuk masa lalu. Bila masa lalumu baik dan penuh prestasi, ketahuilah itu sudah berlalu. Bila masa lalumu buruk, kelam dan hitam justru itulah yang menguatkanmu saat ini. Lakukan ketiga hal yang saya sebutkan di atas. Terapi itu manjur buat saya dan semoga manjur juga buat Anda. Bila Anda selalu terbayang keburukan masa lalu dan sulit maju, boleh jadi Anda memang sepantasnya dimuseumkan untuk menjadi tontonan banyak orang.

Hidup itu untuk masa kini, masa depan, dan masa setelah kehidupan. Tak pantas bila kita menghabiskan waktu untuk mengingat dan menyesali masa lalu. Move ON, yuk…

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

19 comments On Bagaimana Masa Lalu Anda?

Leave a Reply to R. Sulistyo Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer