Ada di Depan Mata.

Share this

foto 3 x 4Melihat antusiasme pembaca JamilAzzaini.com mengirim tulisan pembaca ke email: TulisanPembaca@JamilAzzaini.com. Bagi saya ada kenikmatan tersendiri setelah membaca satu persatu tulisan pembaca yang masuk dalam email tiap harinya.

Sejak website kek Jamil membuka ruang bagi pembaca untuk hadir dalam tulisan pembaca sekitar dua minggu yang lalu. Saya merasakan semangat menulis dari para penulis ini begitu tinggi. Ini membuat saya ikut senang, saat ditawari oleh kek Jamil terlibat dalam penayangan tulisan pembaca.

Melalui tulisan ini, sebelumnya saya mohon ma’af. Karena tidak semua tulisan pembaca bisa saya tampilkan dalam rubrik tulisan pembaca. Tentunya, saya sudah mengirim jawaban melalui email, kaidah-kaidah apa saja yang harus diperhatikan dalam kepenulisan, khususnya di web kek Jamil ini.

Berbicara tentang kaidah, ada satu hal yang penting dalam penulisan di web ini. Yaitu, ide. Banyak dari sobat tulisan pembaca (tidak bermaksud menggurui), ide yang dilontarkan terlalu umum dan amat luas. Ide yang seperti ini sebenarnya, bagi penulis sendiri sangat menyusahkan untuk mengembangkannya. Ini yang menjadikan alur kepenulisan tidak runtut. Alinea satu, dengan alinea lainnya saling tidak berhubungan. Dampaknya, bagi pembaca sendiri kebingungan untuk menggali maksud si penulis.

Kali ini saya sedikit berbagi cara menggali ide dalam menulis kek Jamil . Mencari ide sebenarnya tidak perlu jauh-jauh memikirkannya. Cukup yang didepan mata Anda. Yaitu, keahlian dan pengalaman Anda sehari-hari. Agar ide menulis tidak terlalu umum, saran saya ide harus aktual, konkret dan dekat dengan Anda.

Aktual. Kita dapat menggali informasi yang sedang update dan dibicarakan banyak orang. Ide yang aktual, sebenarnya lebih mudah dikembangkan dalam menulis. Karena ide ini selalu menjadi bahan perbincangan terkini, tentu menggali informasi dan contohnya sangat mudah. Entah melalui pembicaraan dengan teman, dari twitter atau dari portal komunitas seperti kaskus atau kompasiana. Contohnya yaitu, tulisan kek Jamil berjudul Jilbab Hitam yang tayang kemarin Jum’at (15/11/2013).

Baca Juga  Malcolm X

Selanjutnya adalah konkret. Konkret dalam pengertian saya adalah pasti, membumi dan jelas. Ide penulisan ini harus bisa di visualisasikan dengan pasti dan jelas. Bagi penulis ide konkret, bila dimasukkan sebuah pesan ke dalam tulisannya. Ini sangat memudahkan. Satu contoh ide konkret adalah Awas Lampu Hijau! ditulis oleh mas Dwi Ishak. Semua orang pasti tahu konkretnya Lampu Hijau di traffic light. Apalagi bagi pengendara yang selalu tancap gas saat lampu hijau menyala. Dengan mengambil lampu hijau sebagai ide, pesan yang disampaikan mas Dwi dalam tulisannya langsung mengena.

Sarat terakhir saran saya untuk mengembangkan tulisan dengan mudah, ide tulisan Anda harus dekat dengan Anda. Artinya ide yang Anda munculkan harus menjadi kehidupan sehari-hari bagi penulisnya. Tak perlu dipaksakan Anda menulis dengan mengikuti genre kakek Jamil . Anda boleh menulis apa saja sesuai dengan keahlian Anda dengan gaya bahasa Anda. Bila Anda seorang politisi, Anda bisa saja menulis dengan pengalaman Anda sebagai seorang politisi. Salah satu contoh adalah Caleg Konstruktivis , yang di tulis oleh mas Hanafi Rais.

Menulis memang tidak mudah. Jujur, saya menulis tulisan ini sebenarnya saya edit berulang-ulang hingga menurut saya pantas di posting di web ini. Bagi yang tidak biasa memang melelahkan, namun bukan berarti kita menyerah dan merasa tidak percaya diri. Semua itu harus bertahap, kesalahan demi kesalahan harus dilalui. Itulah pentingnya merevisi (mengevaluasi dan memperbaiki) untuk menjadikan kita hebat.

Salam penulis SuksesMulia
Tulisan dikirim oleh Dian Dwi Ariandoko (Editor Tulisan Pembaca website JA)

18 comments On Ada di Depan Mata.

Leave a Reply to Dian Dwi A Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer